VIETNAM

Ekonominya Tumbuh Terkuat di ASEAN, Ini Kata PM Nguyen

Redaksi DDTCNews | Kamis, 14 Mei 2020 | 12:38 WIB
Ekonominya Tumbuh Terkuat di ASEAN, Ini Kata PM Nguyen

Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc. (Foto: dangcongsan.vn)

HANOI, DDTCNews—Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc mengatakan pada dasarnya Vietnam sudah dapat mengendalikan pandemi virus Corona atau Covid-19. Karena itu, ia mengajak semua kalangan untuk bekerja kembali membangkitkan ekonomi nasional.

PM Nguyen mengungkapkan hal itu dalam pertemuan dengan pimpinan perusahaan-perusahaan di Hanoi, Vietnam. Ia mengatakan para pelaku usaha dapat bekerja sama mengatasi tantangan, merebut peluang, dan memulihkan ekonomi.

“Kita tidak akan menjadi yang paling kuat atau yang paling cerdas untuk bertahan. Kita akan menjadi orang-orang yang bisa cepat beradaptasi dengan situasi,” katanya dalam pertemuan yang di Hanoi, Vietnam, Kamis (14/5/2020).

Baca Juga:
Antisipasi Risiko Global, BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

PM Nguyen mengatakan meskipun ada dampak pandemi, produk domestik bruto (PDB) Kota Ho Chi Minh pada kuartal pertama tahun ini meningkat sebesar 1,03%, sementara Hanoi juga tumbuh sebesar 3,5% dan Hai Phong meningkat sebesar 14,9%.

PDB domestik pada kuartal pertama naik 3,82%, meskipun itu adalah yang terendah dalam lebih dari 10 tahun. “Ini adalah hasil yang membanggakan dalam konteks banyak ekonomi lain di dunia yang membukukan pertumbuhan negatif,” kata Phuc seperti dilansir phnompenhpost.com.

PM Nguyen menegaskan Vietnam mencatat pertumbuhan terkuat di ASEAN pada kuartal pertama. Ia mencatat bahwa di bidang kesehatan, negara itu pada dasarnya dapat mengendalikan pandemi tersebut berkat tindakan tepat waktu dan efektif.

Baca Juga:
Politisasi Bansos saat Pemilu Tak Terbukti, Jokowi Ingatkan Persatuan

Secara ekonomi, katanya, terlepas dari gangguan sosial dan gangguan pasokan, Vietnam tidak terlalu bergantung pada satu pasar. Phuc mengatakan bahwa setelah pandemi, Vietnam bertujuan untuk bisa tumbuh lebih dari 5% tahun ini sambil menjaga inflasi di bawah 4%.

Dia mengatakan akan bekerja menarik investasi di sektor ekonomi lokal, terutama dari sektor swasta dan investor asing langsung (FDI), meningkatkan ekspor, mempromosikan investasi publik dan mendorong konsumsi domestik akan membantu mengangkat ekonomi.

“Konferensi ini bukan kesempatan untuk mengeluh, tetapi untuk menemukan solusi. Pemerintah tidak akan membantu bisnis meningkatkan laba, tetapi ini akan membantu mereka meningkatkan produktivitas untuk menciptakan laba yang berkelanjutan,” tandasnya. (Bsi)


Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 24 April 2024 | 15:14 WIB KEBIJAKAN MONETER

Antisipasi Risiko Global, BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Senin, 22 April 2024 | 11:50 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Harga Beras di Daerah Mulai Turun, Begini Hasil Pantauan BPS

BERITA PILIHAN
Jumat, 26 April 2024 | 17:30 WIB REFORMASI PAJAK

Reformasi Pajak, Menkeu Jamin Komitmen Adopsi Standar Pajak Global

Jumat, 26 April 2024 | 17:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT Jasa Parkir dan Retribusi Parkir?

Jumat, 26 April 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN KEPABEAN

Impor Barang Kiriman? Laporkan Data dengan Benar agar Tak Kena Denda

Jumat, 26 April 2024 | 16:30 WIB PENERIMAAN PAJAK

Setoran PPN-PPnBM Kontraksi 16,1 Persen, Sri Mulyani Bilang Hati-Hati

Jumat, 26 April 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Ada Usulan Tarif Pajak Kripto untuk Dipangkas, Begini Tanggapan DJP

Jumat, 26 April 2024 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Sudah Lapor SPT Tapi Tetap Terima STP, Bisa Ajukan Pembatalan Tagihan

Jumat, 26 April 2024 | 14:37 WIB PERATURAN PERPAJAKAN

Juknis Penghapusan Piutang Bea Cukai, Download Aturannya di Sini

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Indonesia Ingin Jadi Anggota OECD, DJP: Prosesnya Sudah On Track

Jumat, 26 April 2024 | 14:00 WIB KANWIL DJP DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Korporasi Lakukan Tindak Pidana Pajak, Uang Rp 12 Miliar Disita Negara