JAKARTA, DDTCNews – Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada 2016 masih terpusat di pulau Jawa dengan persentase sebesar 54,6% dari total penyaluran KUR.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan realisasi penyaluran KUR pada 2016 hanya mampu tercapai Rp94,4 triliun dari target sebanyak Rp100 triliun, dengan Non Performing Loan (NPL) setara 0,37%.
"Penyebaran aliran KUR tahun 2016 masih didominasi di Pulau Jawa. Jawa Barat 12,6% atau Rp11,9 triliun, Jawa Tengah 17,9% atau Rp16,9 triliun, dan Jawa Timur 15,5% atau Rp14,6 triliun," ujarnya di Jakarta, Kamis (9/2).
Ia menjabarkan penyaluran KUR berdasarkan pulau antara lain di Jawa 54,6%, Sumatera 20,2%, Sulawesi 9,4%, Bali 7,4%, Kalimantan 6,1%, Papua 1,6% dan Maluku 0,7%.
Kendati masih Jawa-sentris, menurutnya anggaran penyaluran KUR pada tahun 2016 yang ditargetkan Rp100 triliun atau 3 kali lipat dibandingkan dengan penyaluran pada 2015 yang hanya sekitar Rp30 triliun.
Darmin menegaskan penyebaran penyaluran KUR yang masih Jawa-sentris tersebut dikarenakan lahan pertanian paling besar dan pergerakan perekonomian juga paling besar di Jawa. Karena itu, pulau Jawa sangat mendominasi dalam penyaluran KUR tersebut dibandingkan pulau lainnya.Â
Di sisi lain, untuk 2017, pemerintah berencana akan lebih memfokuskan KUR agar mengalir ke sektor yang produktif. Mengingat, pada 2016 penyaluran KUR justru lebih banyak mengalir ke sektor perdagangan.
"Tahun (2017) ini kami menginginkan sektor pertanian, kehutanan, perikanan, dan industri pengolahan tidak lagi hanya menyerap 22,6%. Melainkan bisa menyerap hingga 40%," pungkasnya. (Amu)