JAKARTA, DDTCNews – Hari Senin (23/1) Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melantik dua pejabat Kementerian Keuangan (Kemenkeu), yaitu Sumiati sebagai Inspektur Jenderal (Irjen) dan Astera Primanto Bhakti sebagai Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) Kemenkeu.
Menkeu mengatakan kedua jabatan tersebut cukup penting di jajaran Kemenkeu, terutama menyangkut Sumber Daya Manusia (SDM) yang menjadi aset penting dalam keorgnisasian Kemenekeu.
“Saya harapkan pelantikan ini mampu membuat Kementerian Keuangan semakin bisa menjadi institusi yang terus berkembang, maju, memiliki kapasitas, dan terus memikirkan kebijakan perubahan,” ujarnya di Jakarta, Senin (23/1).
Menkeu juga memaparkan Kemenkeu diberi mandat sebagai bendahara negara, yang dituntut untuk menjaga dan mengelola keuangan negara dengan efisien dan efektif, dan harus bisa menghadapi tekana dari dalam negeri maupun luar negeri.
“Saya ingin organisasi Kemenkeu menjadi lebih efektif, khususnya dalam menjalankan ide. Tentunya saya beri mandat penuh untuk melakukan perombakan apabila diperlukan. Termasuk memimpin seluruh jajaran untuk bisa kelola dengan baik,” tegasnya.
Sri menjabarkan dua jabatan yang dilantik tersebut luar biasa pentingbagi fungsi Kementerian Keuangan untuk menjadi organisasi yang lebih efektif sekaligus bisa menjaga integritas. Menurutnya efektifkitas dan integritas harus bisa berjalan beriringan dan tidak bisa berjalan terpisah.
Pelantikan dua pejabat tersebut diharapkan mampu menjadi leader dan manager yang tepat dalam menjalankan fungsi secara loyal, dedikatif, dan penuh integritas.
“Saya ucapkan selamat kepada kedua pejabat baru, dan saya ucapkan terima kasih kepada pasangannya yang telah memberikan kedua pejabat ini untuk mendapatkan jabatan yang lebih tinggi,” paparnya.
Pesan Untuk Irjen
Menkeu mengatakan Irjen memiliki kewenangan yang cukup besar dalam menjaga seluruh pegawai Kemenkeu. Ia meminta Irjen untuk bisa menjadi lebih fair, profesional, serta objektif dalam menjalankan tugasnya.
“Bu Sum sudah mengetahui Kementerian Keuangan lebih lama, sehingga saya ingin menggunakan leadership Itjen supaya lebih berwibawa dan lebih efektif. Baik Irjen maupun Sekjen, itu menjadi seperti dua tangan dalam Kementerian Keuangan,” tuturnya.
Ia meminta Sumiyati untuk bisa meninjau 10 tahun terakhir atau 4 periode kepemimpinan Indonesia belakangan ini. Menurutnya Inspektorat Bidang Investigasi seharusnya lebih baik, cepat, dan lebih akurat dibandingkan dengan jurnalistik investigasi.
Jurnalistik investigasi yang dimaksudkannya yaitu Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Komite Pemberantasan Korupsi (KPK). Sri menginginkan segala kekurangan yang terjadi dalam Kementerian Keuangan harus diketahui lebih dulu oleh jajarannya, dan justru bukan institusi lain yang menemukannya lebih dulu.
“Kemenkeu harus mampu mengoreksi kekurangan dan membuat kemajuan. Kalau masih ada 1 atau 2 yang berkhianat atau berlaku koruptif, maka harus dikoreksi bahkan juga harus dicegah,” tegas Menkeu.
Pesan Untuk Kepala BPPK
Menkeu juga mengatakan kualitas SDM menjadi salah satu faktor vital dalam mencapai institusi yang baik.“Kualitas SDM Kementerian Keuangan menjadi fokus keberhasilan institusi yang baik. Bagaimana menyiapkan SDM di Kementerian Keuangan sehingga tidak hanya mengejar perubahan, tapi mampu mengantisipsai perubahan,” ujarnya.
Perubahan tersebut dimaksudkan pada perubahan yang terjadi secara internal organisasi maupun lingkungan beroperasi, baik karena unsur organisasi maupun Teknologi dan Informasi (IT). Menurutnya teknologi tidak bisa diketahui batas atau limitasinya karena kondisinya yang selalu berubah.
Ia menegaskan seluruh jajaran Kemenkeu harus mampu beradaptasi dengan beragam perubahan yang terjadi dan harus bisa dihadapi. Adaptasi tersebut mengarah pada berbagai langkah dalam mempertahankan perekonomian Indonesia.
Di sisi lain Sri meminta kepada Astera untuk berhenti menjabat sebagai salah satu tim reformasi perpajakan. Mengingat, beberapa waktu lalu Astera telah dipilih sebagai tim reformasi pajak yang tengah digencarkan oleh pemerintah.
“Saya minta hari ini Anda sudah tidak lagi menjadi bagian dari reformasi pajak, karena jabatan sekarang ini tidak bisa diiringi dengan pekerjaan dalam reformasi pajak. Saya ingin Kemenkeu menjadi corporate university yang lebih real,” pungkasnya. (Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.