Ilustrasi. Pedagang menata telur yang dijual di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (1/12/2022). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/nym.
JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya tren kenaikan harga beras, tempe, tahu, dan telur ayam ras menjelang akhir tahun.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan laju inflasi bulanan harga beras masih terus berlanjut sejak Juli hingga November 2022.
"Beras ini memang masih mengalami inflasi tetapi dengan perkembangan yang makin lama makin melemah. Pada November ini, [inflasi bulanan] sebesar 0,37%," katanya, Kamis (1/12/2022).
Berdasarkan catatan BPS, beras mengalami inflasi bulanan tertinggi pada September 2022 sebesar 1,44%. Pada bulan berikutnya, beras mengalami perlambatan inflasi bulanan menjadi 1,13%. Pada November, beras hanya mengalami inflasi bulanan sebesar 0,37%.
Kenaikan harga beras dalam 4 bulan terakhir disebabkan oleh faktor musiman dan kenaikan harga BBM. BPS mencatat produksi memang cenderung menurun pada akhir tahun sehingga harga beras terkerek naik.
Selanjutnya, tempe tercatat mengalami inflasi bulanan sebesar 2,13%, sedangkan tahu mencatatkan inflasi bulanan sebesar 2,12%. Inflasi bulanan kedua komoditas tersebut disebabkan oleh kurangnya stok kedelai di dalam negeri.
"Kenaikan tahu dan tempe ini disebabkan oleh stok kedelai dalam negeri yang menipis, sedangkan realisasi impor kedelai juga lambat. Ini adalah informasi dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Kementerian Pertanian," ujar Setianto.
Selanjutnya, Setianto menyebut telur ayam ras mencatatkan inflasi bulanan sebesar 2,77% akibat afkir dini dan peningkatan permintaan telur ayam ras pada November.
Untuk diketahui, BPS mencatat inflasi tahunan pada November 2022 mencapai 5,42%, lebih rendah bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 5,71%. Inflasi tahunan pada November 2022 disebabkan oleh kenaikan harga BBM dan tarif angkutan udara. (rig)