Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memandang Indonesia menjadi salah satu negara yang sukses melakukan serangkaian reformasi di tengah pandemi Covid-19.
Sri Mulyani mengatakan pemerintah melakukan reformasi agar ekonomi Indonesia mampu pulih lebih cepat ketika pandemi berakhir. Menurutnya, reformasi juga akan membuat Indonesia lebih siap dalam menghadapi tantangan di masa depan.
"Ini adalah bagaimana kita terus memastikan fundamental yang baik bagi Indonesia, sehingga ada langkah reformasi," katanya dalam 4th Indonesia Fintech Summit 2022, dikutip pada Minggu (13/11/2022).
Selama pandemi, lanjut Sri Mulyani, pemerintah berupaya menyelesaikan isu fundamental ekonomi di antaranya dengan berinvestasi dalam jumlah besar untuk memperkuat sumber daya manusia, melalui bidang kesehatan, pendidikan, dan jaring pengaman sosial.
Selain itu, sambungnya, investasi untuk penyediaan infrastruktur juga tetap dilanjutkan. Misal, dengan membangun jalan raya, jalan tol, pelabuhan, sampai dengan bandara untuk mendukung konektivitas antarwilayah.
Pemerintah juga berinvestasi melalui reformasi regulasi, seperti di bidang perpajakan melalui UU 7/2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP).
UU HPP tersebut memiliki ruang lingkup pengaturan yang luas, meliputi ketentuan umum dan tata cara perpajakan (KUP), pajak penghasilan (PPh), pajak pertambahan nilai (PPN), program pengungkapan sukarela (PPS), pajak karbon, serta cukai.
Tak hanya itu, pemerintah juga tengah melakukan reformasi sektor keuangan dengan menggodok RUU Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK). Harapannya, RUU tersebut dapat memperkuat pengembangan instrumen dan mitigasi risiko di sektor keuangan.
"Dengan persiapan yang lebih baik, terlepas dari apapun yang terjadi di dunia, kita akan dapat menahan guncangan dengan baik," ujar Sri Mulyani. (rig)