Sejumlah truk pengangkut Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit mengantre untuk pembongkaran di salah satu pabrik minyak kelapa sawit milik PT.Karya Tanah Subur (KTS) Desa Padang Sikabu, Kaway XVI, Aceh Barat, Aceh, Selasa (17/5/2022). ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/rwa.
NUSA DUA, DDTCNews - Pemerintah Indonesia mendorong perundingan kerja sama perdagangan bilateral dengan negara-negara Eropa diselesaikan dalam waktu dekat. Kerja sama ekonomi ini tertuang dalam Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA) yang mulai dibahas sejak 2016 lalu.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyampaikan perundingan IEU-CEPA sudah masuk putaran ke-12 pada Oktober 2022 mendatang. Menurutnya, perundingan IEU-CEPA merupakan agenda prioritas Indonesia, mengingat besarnya potensi ekonomi kedua kawasan. Dia mendorong perundingan ini segera dirampungkan.
"Perlu upaya bersama antara Indonesia dan Uni Eropa agar mencapai kesepakatan bersama dalam isu-isu yang masih terbuka. Saya yakin dengan fleksibilitas kedua pihak, kita dapat mencapai kemajuan signifikan dalam putaran berikutnya dan mencapai kesepakatan," ujar mendag dalam siaran pers, dikutip Kamis (22/9/2022).
Dalam pertemuan bilateral sebagai bagian dari pertemuan tingkat menteri G-20 di Bali, Zulkifli Hasan dan Komisaris Uni Eropa untuk Perdagangan Valdis Dombrovskis juga membahas kebijakan perdagangan terkini antara kedua pihak. Indonesia sendiri berharap produk-produk pertanian domestik tidak mengalami hambatan di pasar Uni Eropa akibat perkembangan kebijakan lingkungan yang tengah digalakkan Uni Eropa.
Sebagi informasi, sepanjang Januari-Juli 2022 total nilai perdagangan Indonesia dan Uni Eropa mencapai US$18,6 miliar. Angka ini mengalami kenaikan 19,75% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, pada 2021 total nilai perdagangan Indonesia dan Uni Eropa tercatat US$29,1 miliar, atau naik 24,98% dibanding 2020.
Komoditas ekspor utama Indonesia ke Uni Eripa antara lain minyak sawit, asam lemak, alas kaki berbahan kulit, alas kaki berbahan tekstil, dan karet alam. Sementara itu, komoditas impor utama Indonesia dari Uni Eropa adalah vaksin manusia dan veteriner, obat-obatan, kertas karton daur ulang, susu dan krim, serta peralatan operasi medis. (sap)