PEREKONOMIAN INDONESIA

Gara-Gara BBM, Kemenkeu Perkirakan Inflasi September Capai 1,38 Persen

Muhamad Wildan
Senin, 12 September 2022 | 11.30 WIB
Gara-Gara BBM, Kemenkeu Perkirakan Inflasi September Capai 1,38 Persen

Salah satu slide yang dipaparkan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam acara kuliah tamu di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Senin (12/9/2022).

JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Keuangan memperkirakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan mengerek angka inflasi bulanan September 2022 hingga 1,38%.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan pergerakan inflasi bulanan diperkirakan baru akan kembali ke pola normalnya pada November 2022.

"Inflasi akan naik pada September ini, kita harapkan secara month-to-month akan turun pada Oktober lalu kembali ke pola normal pada November," katanya dalam acara kuliah tamu di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Senin (12/9/2022).

Pada Oktober 2022, inflasi bulanan diperkirakan akan mencapai 0,45%, sedangkan pada November diperkirakan mencapai 0,27%. Sementara itu, inflasi sepanjang tahun 2022 diperkirakan mencapai 6,3% hingga 6,7% seiring dengan kenaikan harga BBM.

Walau inflasi naik, lanjut Suahasil, proyeksi ekonomi tetap diperkirakan tumbuh 5,1% hingga 5,4% pada tahun ini. Berdasarkan penghitungan Kemenkeu, kenaikan harga BBM hanya akan berdampak terhadap laju pertumbuhan ekonomi sebesar -0,13%.

"Walau harga naik, tetapi kegiatan ekonomi ini lagi maju banget. Orang tetap melakukan kegiatan ekonomi, kami berdoa tidak berpengaruh secara signifikan," tuturnya.

Untuk diketahui, pemerintah memutuskan untuk meningkatkan harga BBM bersubsidi dan Pertamax terhitung sejak 3 September 2022 pukul 14.30 WIB.

Harga Pertalite diputuskan naik dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter, sedangkan harga Solar naik dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter. Adapun harga Pertamax naik dari Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter.

Walau harga BBM naik, anggaran subsidi energi dan kompensasi tetap akan meningkat dari Rp502,4 triliun menjadi Rp650 triliun. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.