Mendagri Tito Karnavian. (foto: Sekretariat Kabinet)
JAKARTA, DDTCNews - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menekankan capaian vaksinasi Covid-19 menjadi salah satu indikator evaluasi kinerja pemerintah daerah.
Tito mengatakan evaluasi tersebut akan dilakukan pada awal 2022. Pemda dengan capaian vaksinasi rendah perlu siap-siap dikenai sanksi berupa penyesuaian alokasi dana transfer.
"Bagi [daerah] yang jomplang sekali [laju vaksinasinya], pasti kami akan sampaikan punishment," katanya dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (25/12/2021).
Tito mengatakan pemerintah akan terus mendorong pemda menggenjot capaian vaksinasi hingga akhir Desember 2021. Menurutnya, percepatan vaksinasi akan melindungi masyarakat dari Covid-19 sekaligus memperbaiki indikator kinerja dari daerah.
Dia menjelaskan pemerintah pusat akan melakukan evaluasi kinerja pemda 2021 pada awal Januari 2021. Evaluasi di tingkat provinsi bakal dilakukan presiden, sedangkan Kemendagri mengevaluasi pemerintah di tingkat kabupaten/kota.
Evaluasi itu salah satunya untuk melihat capaian laju vaksinasi di masing-masing pemda. Bagi Pemda yang laju vaksinasinya sesuai target akan diberi apresiasi, sedangkan yang rendah akan diberikan sanksi.
Sanksi itu misalnya dengan tidak diberikannya dana insentif daerah (DID), evaluasi ulang terkait pemberian dana alokasi khusus (DAK), dan beragam bentuk sanksi lainnya.
"Yang jelas, Kemendagri akan menyampaikan ke publik daerah mana saja yang tak berhasil mencapai target vaksinasi," ujar Tito.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menargetkan capaian vaksinasi dosis pertama sebanyak 70% hingga akhir Desember 2021. Pemda pun diimbau meningkatkan laju vaksinasinya sehingga tidak terjadi ketimpangan angka vaksinasi antardaerah. (sap)