Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. (ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA)
JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta Menteri Pertahanan Prabowo Subianto membantu percepatan pemulihan ekonomi nasional dari tekanan Covid-19.
Sri Mulyani mengatakan pertahanan dan keamanan memiliki peranan penting dalam mendukung pemulihan perekonomian. Apalagi, dia sudah memberikan anggaran hingga Rp136,99 triliun melalui APBN 2021.
"Dari alokasi anggaran belanja 2021, Kemenhan diharapkan akan mampu untuk terus melakukan modernisasi dan perawatan alutsista, serta menjaga stabilitas pertahanan untuk mendukung pemulihan ekonomi kita," katanya dalam rapat pimpinan Kemenhan, Rabu (13/1/2021).
Sri Mulyani mengatakan sistem pertahanan dan keamanan harus bisa mendukung pemulihan dan stabilitas ekonomi Indonesia. Pasalnya, tantangan pertahanan nasional juga semakin dinamis.
Dari internal, pertahanan dan keamanan nasional menghadapi ancaman seperti terorisme, narkotika, separatisme, dan konflik komunal. Sementara dari sisi eksternal, ada risiko konflik di perbatasan negara, spionase, cyber war, proxy war, serta isu senjata pemusnah massal yang kini menjadi ancaman semua negara.
Selain dua hal tersebut, negara juga harus menghadapi ancaman keamanan yang bersifat nontraditional, misalnya perubahan iklim, bencana alam, pandemi atau epidemi, serta krisis pangan.
"Ini yang menjadi tantangan kita, yang harus kita waspadai dan kita pelajari untuk bisa kita kelola penangannya," ujarnya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menambahkan Kementerian Keuangan akan terus mendukung Kemenhan dalam memenuhi kebutuhan anggarannya. Dia menyebut Kemenhan sebagai suatu institusi penting di Indonesia karena bertugas menjaga pertahanan dan keamanan nasional.
Pada APBN 2021, Kemenhan memperoleh anggaran Rp136,99 triliun. Anggaran itu terdiri atas Rp4,45 untuk program penggunaan kekuatan, Rp11,42 triliun untuk program profesionalisme dan kesejahteraan prajurit, dan Rp35,43 miliar untuk program kebijakan dan regulasi pertahanan.
Selain itu, masih ada Rp42,65 triliun untuk program modernisasi alutsista, nonalutsista, dan sarana prasarana pertahanan, Rp1,6 triliun untuk program pembinaan sumber daya pertahanan, Rp543,89 miliar untuk program riset, industri, dan pendidikan tinggi pertahanan, serta Rp76,28 triliun untuk program dukungan manajemen. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.