INVESTASI

Pemerintah Bidik Investasi Industri Manufaktur Tembus Rp323 Triliun

Dian Kurniati
Senin, 28 Desember 2020 | 17.45 WIB
Pemerintah Bidik Investasi Industri Manufaktur Tembus Rp323 Triliun

Ilustrasi. (DDTCNews)

JAKARTA, DDTCNews – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menargetkan nilai realisasi penanaman modal di sektor industri manufaktur bisa mencapai Rp323,56 triliun pada tahun depan.

Agus mengatakan optimisme itu berasal dari upaya mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional dari dampak pandemi Covid-19 yang telah berjalan saat ini. Dia meyakini industri pengolahan nonmigas mampu tumbuh 3,95% pada 2021.

"Investasi diperkirakan menjadi faktor penggerak pertumbuhan sektor industri pada 2021," katanya dalam konferensi pers akhir 2020, Senin (28/12/2020).

Agus menjelaskan beberapa sektor yang masih akan menjadi unggulan tahun depan antara lain seperti industri makanan dan minuman, logam dasar, otomotif, serta elektronik. Dia juga berencana memacu investor menanamkan modal ke sektor industri farmasi dan alat kesehatan.

Sepanjang Januari-September 2020, nilai investasi sektor industri mencapai Rp201,9 triliun atau 33% dari total nilai investasi nasional Rp611,6 triliun. Realisasi investasi sektor industri tersebut naik 37% dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp147,3 triliun.

Subsektor yang memberikan kontribusi besar di antaranya industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya, industri makanan, industri kimia dan farmasi, industri kendaraan bermotor dan alat transportasi, serta industri mineral non-logam.

Selama ini, lanjut Agus, investasi sektor industri telah membawa dampak yang luas bagi penyerapan tenaga kerja. Hingga Agustus 2020, tenaga kerja yang terserap di sektor industri mencapai 17,48 juta pekerja atau berkontribusi 13,61% dari total tenaga kerja nasional.

Menurutnya, ekosistem iklim investasi akan makin kondusif dan menjadi daya tarik bagi investor usai pengesahan UU Cipta Kerja. Dengan berbagai kemudahan itu, ia optimistis program substitusi impor yang ditargetkan mencapai 35% akan tercapai pada akhir 2022.

"Pada 2021, diperkirakan semua subsektor industri mampu tumbuh positif," ujarnya. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.