KONFERENSI NASIONAL PERPAJAKAN

DJP Ingin Bangun Dunia Perpajakan Berbasis Keilmuan yang Kuat

Redaksi DDTCNews
Kamis, 03 Desember 2020 | 10.42 WIB
DJP Ingin Bangun Dunia Perpajakan Berbasis Keilmuan yang Kuat

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas DJP Hestu Yoga Saksama saat membuka Konferensi Nasional Perpajakan (KNP) 2020. (tangkapan layar Youtube)

JAKARTA, DDTCNews – Ditjen Pajak (DJP) menyelenggarakan Konferensi Nasional Perpajakan (KNP) 2020 dengan harapan untuk meningkatkan budaya kerja otoritas berbasis riset ilmiah.

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas DJP Hestu Yoga Saksama mengatakan KNP tahun ini berbarengan dengan kegiatan call for paper untuk mengisi jurnal elektronik perpajakan Scientax. Menurutnya, banyak karya ilmiah dari akademisi yang mengupas seputar kebijakan perpajakan terkini.

"Kami lakukan call for paper dengan tema kebijakan dan strategi perpajakan dalam menghadapi pandemi Covid-19 dan percepatan pemulihan ekonomi nasional," katanya saat membuka KNP 2020, Kamis (3/12/2020). Simak ‘Sekarang DJP Punya Jurnal Elektronik Perpajakan, Sudah Tahu?’.

Hestu menyebutkan sudah ada 118 karya ilmiah yang dikirimkan. Hasil penyaringan dan review kemudian menghasilkan 35 karya ilmiah terbaik untuk masuk Scientax. Karya ilmiah yang dikirimkan membahas berbagai sisi dari kebijakan pajak mulai dari dukungan dalam menghadapi pandemi, pengawasan, dan kepatuhan pajak di Indonesia.

Dia berharap dengan banyaknya kontribusi karya berbasis keilmuan dari kalangan akademisi dan masyarakat untuk DJP, budaya kerja berbasis riset dapat meningkat. Dengan demikian, setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh otoritas pajak berdasarkan fakta ilmiah.

"Ini [karya ilmiah] berharga bagi DJP dalam merumuskan kebijakan. Ini karena DJP tidak bisa bekerja sendiri dan kami terbuka terhadap masukan dari berbagai pihak, khususnya dari akademisi," ujar Hestu.

Menurutnya, dengan diadakannya acara KNP 2020, DJP juga dapat menjalin berkomunikasi dengan masyarakat. Hal ini dinilai penting untuk menjabarkan ruang lingkup fiskus tidak hanya mengejar penerimaan dari wajib pajak.

"Kami ingin bangun dunia perpajakan dengan basis keilmuan yang kuat. Jadi, yang selama ini identik orang pajak hanya kejar dan tagih pajak, kami ingin masyarakat lihat dari sisi lain bahwa DJP melakukan berbagai upaya kembangkan budaya riset," imbuhnya. (kaw)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.