JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah telah menggelontorkan dana dari APBN untuk memberangkatkan mahasiswa dan civitas academica dari 7 universitas untuk melakukan riset ke berbagai daerah transmigrasi di Indonesia.
Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang paling dominan pada APBN. Oleh karena itu, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara berpesan agar periset Tim Ekspedisi Patriot menggunakan anggaran negara secara efektif dan efisien, serta memberi manfaat bagi masyarakat di kawasan transmigrasi.
"Anggaran adalah alat kita untuk menjalankan tujuan negara. Tugas kami di Kementerian Keuangan adalah mengumpulkan pajak dan mengelola keuangan negara, sedangkan tugas Anda memastikan penggunaannya memberi hasil nyata," ujarnya, dikutip pada Rabu (27/8/2025).
Suahasil menyampaikan keterlibatan perguruan tinggi dalam riset transmigrasi sangat penting untuk menghasilkan kebijakan yang berbasis bukti nyata di lapangan.
Dia menuturkan riset yang akan dilakukan tim ekspedisi bukan sekadar kegiatan akademik, melainkan bagian dari upaya mewujudkan cita-cita yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945.
Suahasil juga menekankan bahwa program transmigrasi harus menjadi instrumen untuk pemerataan pembangunan serta menjembatani seluruh program prioritas presiden. Mulai dari makan bergizi gratis (MBG), program keluarga harapan, bantuan pangan, hingga penguatan koperasi desa.
"Dengan demikian, transmigrasi dapat berperan sebagai katalis yang mengintegrasikan berbagai program pembangunan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Tim Ekspedisi Patriot merupakan salah satu program strategis Kementerian Transmigrasi yang menugaskan peneliti muda ke daerah transmigrasi untuk mengkaji potensi sumber daya, mengidentifikasi komoditas unggulan, dan merumuskan strategi pengembangan kawasan.
Program ini dimulai pada 2025, seiring dengan agenda pemerintah menjadikan transmigrasi sebagai lokomotif pembangunan berbasis pusat pertumbuhan ekonomi baru. (dik)