REPORTASE DDTC DARI SINGAPURA

Inisiatif Riset Pajak STARI Dirilis di Singapura, Delegasi DDTC Hadir

Redaksi DDTCNews
Senin, 11 Agustus 2025 | 15.21 WIB
Inisiatif Riset Pajak STARI Dirilis di Singapura, Delegasi DDTC Hadir
<p>Foto bersama setelah&nbsp;penandatanganan kesepakatan oleh Dean of Yong Pung How School of Law Professor Lee Pey Woan dan CEO of Tax Academy of Singapore Dennis Lui di Yong Pung How School of Law, Singapore Management University, Senin (11/8/2025).</p>

SINGAPURA, DDTCNews – Singapore Tax Academy Research Initiative (STARI) resmi diluncurkan pada hari ini, Senin (11/8/2025).

Peluncuran ditandai dengan penandatanganan kesepakatan oleh Dean of Yong Pung How School of Law Professor Lee Pey Woan dan CEO of Tax Academy of Singapore Dennis Lui di Yong Pung How School of Law, Singapore Management University.

Professor Lee Pey Woan mengatakan pajak merupakan salah satu pertimbangan komersial bagi pelaku bisnis serta bagian krusial dalam pembangunan nasional. Lanskap pajak global yang dinamis memunculkan kebutuhan terkait dengan pemikiran atas pajak internasional.

“Kami senang dapat berkontribusi melalui penelitian dan pengembangan profesi pajak. Ini merupakan kerja sama yang strategis,” ujarnya saat memberikan sambutan pembuka.

Adapun STARI merupakan proyek yang diluncurkan oleh Singapore Management University Yong Pung How School of Law – yang berada di bawah naungan Centre for Commercial Law in Asia – dengan dukungan dari Tax Academy of Singapore.

Dennis Lui mengatakan melalui STARI, ada upaya untuk melakukan riset yang relevan dengan fokus pada konteks Asia di tengah pesatnya perubahan lanskap pajak internasional. Riset yang relevan dengan industri juga akan digunakan untuk meningkatkan program pelatihan.

“Sekaligus menawarkan wawasan yang lebih mendalam kepada para profesional pajak terkait dengan kompleksitas regional serta tantangannya. STARI akan mengembangan riset serta menghadirkan para pemikir pajak internasional terbaik ke Singapura,” kata Dennis.

Head of STARI Assistant Professor Vincent Ooi mengatakan STARI memiliki tiga fokus utama kegiatan. Pertama, melakukan penelitian pajak internasional. Kedua, mengembangkan kapasitas akademik lokal di bidang pajak. Ketiga, membangun koneksi dengan para pakar pajak internasional.

“Melalui ketiga fokus tersebut, STARI bertujuan untuk memberikan kontribusi bagi komunitas akademik pajak internasional sekaligus melayani para profesional pajak,” ujar Vincent.

Peluncuran STARI ini juga dilakukan bersamaan dengan konferensi tahunan perdana. Launch of the STARI and First Annual Conference mengangkat tema yang sangat relevan dengan dinamika pajak internasional saat ini, yakni Global Perspectives in an Uncertain International Tax Environment.

Dalam konferensi ini, ada diskusi panel yang dipandu oleh Professor Darren Koh, Vice Dean and Head of Taxation Programme di Singapore University of Social Science (SUSS). Selain menjadi akademisi di SUSS, dia juga merupakan salah satu Board of Directors Tax Academy of Singapore.

Diskusi panel menghadirkan 4 narasumber. Pertama, Professor Michael Dirkis (University of Sydney Law School, The University of Sydney). Dia juga menyampaikan materi bertajuk Living in Uncertain Times: The Future of International Tax Cooperation.

Kedua, Professor Zhu Yansheng (School of Law, Xiamen University). Dia turut menyampaikan materi bertajuk The Development of the Theoretical Framework for Allocating Taxing Rights on Income from Cross-Border Transactions.

Ketiga, Dr Leopoldo Parada (The Dickson Poon School of Law, King's College London). Dia juga membawakan materi bertajuk Levelling the Playing Field: Competitiveness Beyond Pillar Two. Keempat, Yong Sing Yuan (KPMG Singapore).

Dalam konferensi ini, DDTC juga mengutus 2 delegasi sebagai peserta. Mereka adalah Manager of DDTC Fiscal Research & Advisory Denny Vissaro dan Head of DDTC Tax Knowledge & Training Center Kurniawan Agung Wicaksono.Delegasi DDTC merupakan satu-satunya perwakilan institusi dari Indonesia yang hadir.

Diutusnya kedua delegasi karena kehadiran STARI sejalan dengan visi DDTC sebagai institusi pajak berbasis riset, teknologi, dan ilmu pengetahuan yang menetapkan standar tinggi serta berkelanjutan. Simak ‘Tiba di Singapura, Delegasi DDTC Hadiri Konferensi Pajak Perdana STARI’.

Terlebih, Indonesia dan Singapura selama ini juga telah memiliki hubungan kerja sama yang baik. Dengan kacamata internasional, sejumlah kebijakan terkait dengan pajak kedua negara juga tak jarang saling memengaruhi.

Dalam kesempatan tersebut, kedua delegasi DDTC juga menyampaikan buku DDTC Indonesian Tax Manual 2024 dan DDTC Indonesian Transfer Pricing Manual. Kedua buku ini dapat menjadi pintu masuk setiap orang memahami ketentuan perpajakan, termasuk transfer pricing, di Indonesia.

Sebagai informasi kembali, hingga saat ini, DDTC telah menerbitkan 36 buku. Selain itu, DDTC juga telah menjalin kerja sama – melalui penandatanganan memorandum of agreement atau memorandum of understanding – dengan sekitar 40 perguruan tinggi di Indonesia.

*Artikel reportase ini disusun oleh Manager of DDTC Fiscal Research & Advisory Denny Vissaro dan Head of DDTC Tax Knowledge & Training Center Kurniawan Agung Wicaksono

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Ingin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkini?Ikuti DDTCNews WhatsApp Channel & dapatkan berita pilihan di genggaman Anda.
Ikuti sekarang
News Whatsapp Channel
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.