KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Atur Kode HS Produk Kecantikan Maklon dari Luar Negeri

Aurora K. M. Simanjuntak
Jumat, 05 Desember 2025 | 12.00 WIB
Pemerintah Atur Kode HS Produk Kecantikan Maklon dari Luar Negeri
<p>Ilustrasi. Pengunjung memilih produk kecantikan di salah satu pusat perbelanjaan di Makassar, Senin (18/11/2024). ANTARA FOTO/Adwit Pramono/agr</p>

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah melalui Badan Pusat Statistik (BPS) telah menyiapkan langkah strategis untuk memperbaiki pencatatan klasifikasi produk pada industri kecantikan.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah berencana pemecahan kode HS, khusus untuk mengklasifikasikan produk-produk industri kecantikan dalam negeri yang masih melakukan maklon atau contract manufacturing di luar negeri.

"Kebijakan ini akan mulai berlaku tahun depan," ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip pada Jumat (4/12/2025).

Pemecahan kode HS untuk produk industri kecantikan bertujuan memetakan asal-usul dan jenis produk kecantikan yang proses pembuatannya masih dilakukan di luar negeri.

Lebih lanjut, Airlangga menuturkan pameran industri kecantikan yang biasa digelar di mal bisa menjadi sarana untuk memantau inovasi produk kecantikan lokal yang masih di buat di luar negeri.

Menurutnya, informasi tersebut penting untuk memahami perkembangan produk sebelum nantinya diproduksi sepenuhnya di Indonesia.

"Bisa dimonitor dari pameran, berapa banyak inovasi dalam negeri yang contract manufacturing-nya luar negeri, baik Korea ataupun China, menjadi salah satu source [informasi] yang luar biasa sebelum full diproduksi di dalam negeri," katanya.

Airlangga menilai industri kecantikan merupakan salah satu sektor yang tumbuh signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pertumbuhannya didukung oleh peningkatan daya beli masyarakat, pesatnya perkembangan digitalisasi, serta pergeseran preferensi konsumen.

Industri kecantikan mencatatkan pendapatan dari pasar kosmetik Indonesia mencapai sekitar Rp35,6 triliun sepanjang 2025. Pendapatan ini diperkirakan akan tumbuh 4,73% per tahun.

Adapun segmen personal care, skincare, dan makeup menjadi kontributor dominan. Hal ini terjadi seiring dengan meningkatnya kebutuhan perawatan diri dan kesadaran konsumen memilih produk yang berkualitas.

Airlangga berpandangan industri tersebut menjadi salah satu motor penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karena itu, pemerintah berupaya untuk mengoptimalkan potensi industri kecantikan secara inklusif, aman, dan berkelanjutan. (dik)

Editor : Dian Kurniati
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Ingin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkini?Ikuti DDTCNews WhatsApp Channel & dapatkan berita pilihan di genggaman Anda.
Ikuti sekarang
News Whatsapp Channel
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.