APBN 2025

Setoran Bea dan Cukai hingga Oktober Tembus Rp249 Triliun, Tumbuh 7,6%

Aurora K. M. Simanjuntak
Kamis, 20 November 2025 | 16.30 WIB
Setoran Bea dan Cukai hingga Oktober Tembus Rp249 Triliun, Tumbuh 7,6%
<p>Salah satu slide yang dipaparkan oleh&nbsp;Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara.</p>

JAKARTA, DDTCNews - Realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai sepanjang Januari hingga Oktober 2025 mencapai Rp249,3 triliun atau 80,3% dari proyeksi outlook 2025 senilai Rp310,4 triliun.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan realisasi penerimaan tersebut tumbuh 7,6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini utamanya didorong oleh setoran bea keluar dan cukai.

"Penerimaan kepabeanan dan cukai sudah terkumpul Rp249,3 triliun. Ini tumbuh 7,6% dibanding tahun lalu," katanya dalam Konpers APBN Kita, Kamis (20/11/2025).

Suahasil memperinci terdapat 3 komponen penerimaan kepabeanan dan cukai. Pertama, setoran cukai terkumpul Rp184,2 triliun atau 75,4% dari target Rp244,19 triliun.

Penerimaan cukai mampu tumbuh 5,7%, meski produksi rokok yang notabene penyumbang cukai terbanyak mengalami kontraksi. Adapun angka produksi rokok pada tahun ini mencapai 258,4 miliar batang, turun 2,8%.

"Secara penerimaan, cukai lebih tinggi ketimbang tahun lalu. Namun, kita lihat produksi cukai hasil tembakaunya sedikit di bawah tahun lalu. Jadi tahun ini sudah diproduksi 258,4 miliar batang [rokok], dan itu 2,8% di bawah tahun lalu," tutur Suahasil.

Kedua, realisasi penerimaan bea keluar terkumpul Rp24 triliun. Penerimaan ini sudah menembus 537,4% dari target tahun ini senilai Rp4,47 triliun.

Suahasil menyebut realisasi penerimaan bea keluar tumbuh 69,2% dari tahun periode yang sama tahun sebelumnya karena didorong kenaikan harga CPO dan volume ekspor sawit, serta pembukaan keran ekspor konsentrat tembaga mulai Maret lalu.

Ketiga, setoran bea masuk terkumpul Rp41 triliun atau 77,5% dari target senilai Rp52,93 triliun. Adapun penerimaan bea masuk mengalami penurunan sebesar 4,9% karena penurunan bea masuk dari komoditas pangan dan utilisasi free trade agreement (FTA). (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Ingin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkini?Ikuti DDTCNews WhatsApp Channel & dapatkan berita pilihan di genggaman Anda.
Ikuti sekarang
News Whatsapp Channel
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.