JAKARTA, DDTCNews - Wakil Ketua Komisi VII DPR Evita Nursanty meminta pemerintah memberikan perhatian lebih besar untuk industri film.
Evita mengatakan perkembangan industri film akan tergantung pada dukungan yang diberikan pemerintah, termasuk melalui insentif pajak. Menurutnya, Indonesia dapat meniru kebijakan fiskal yang telah diterapkan oleh Korea Selatan.
"Kalau kita lihat Korea itu kehadiran negaranya luar biasa terhadap perfilman mereka. Insentif yang diberikan sangat-sangat luar biasa. Pajak yang dipotong ketika memproduksi film-film dalam negeri mereka," katanya, dikutip pada Kamis (13/11/2025).
Evita menyampaikan usulannya tersebut dalam rapat kerja Komisi VII DPR bersama Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya. Menurutnya, negara perlu hadir untuk mendorong industri film nasional agar maju seperti Korea Selatan.
Dia menilai kontribusi industri film terhadap produk domestik bruto (PDB) berpotensi terus meningkat. Walaupun sempat tertekan akibat pandemi Covid-19, tanda-tanda pemulihan industri film mulai terasa.
Agar industri film berkembang, pemerintah perlu memberikan berbagai skema insentif pajak yang dibutuhkan oleh pelaku usaha. Selain itu, berbagai hambatan perizinan juga mesti segera dihilangkan.
"Diharapkan film-film kita mampu untuk bertarung di film-film kompetisi, film festival internasional. Tentunya dukungan pemerintah dibutuhkan di dalam hal ini," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Riefky memaparkan ada sejumlah kendala yang masih dihadapi oleh industri film. Beberapa di antaranya yakni pembajakan film dan keterbatasan layar bioskop.
Mengenai Korea Selatan, negara ini dikenal mampu memproduksi banyak film dan serial yang menembus pasar internasional. Sebagai bentuk dukungan untuk industri film, pemerintah Korea Selatan ternyata juga memberikan insentif pajak.
Misal, tax rebate sebesar 25% atas biaya produksi film yang dilaksanakan di Korea Selatan. Selain itu, Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung juga berencana memberikan insentif pajak khusus untuk content creator dan seniman webtoon. (dik)
