JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III/2025 mencapai 5,04%. Capaian ini lebih rendah ketimbang kuartal II/2025 yang tumbuh sebesar 5,12%.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud menyampaikan besaran produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku pada kuartal III/2025 senilai Rp6.060 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan senilai Rp3.444,8 triliun.
"Sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III/2025 dibandingkan dengan kuartal III/2024 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,04%" katanya, Rabu (5/11/2025).
Edy menyampaikan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,04% tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada periode yang sama tahun lalu sebesar 4,95%.
BPS mencatat seluruh lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif. Pertumbuhan tertinggi terjadi di sektor jasa pendidikan sebesar 10,59% karena didorong tahun ajaran baru dan peningkatan belanja fungsi pendidikan.
Edy menyebut lapangan usaha jasa lainnya dan jasa perusahaan juga tumbuh tinggi masing-masing sebesar 9,92% dan 9,94% pada kuartal III/2025.
Berdasarkan kontribusinya, terdapat 5 sektor lapangan usaha yang mendominasi PDB. Pertumbuhan ekonomi ditopang oleh sektor industri pengolahan sebesar 19,15%, disusul sektor pertanian 14,35%, perdagangan 13,19%, konstruksi 9,82%, dan pertambangan 8,51%.
"Total share kelima lapangan usaha tersebut mencapai sekitar 65,02% dari PDB," ujar Edy.
Sebagai informasi, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% pada 2025. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya meyakini pertumbuhan ekonomi akan melebihi 5% pada tahun ini.
Airlangga memandang perekonomian Indonesia tahun ini akan tumbuh positif lantaran didorong oleh serangkaian capaian yang cukup baik, meski ada gejolak global.
"Sekarang kita melihat kondisi perekonomian dan global masih tidak pasti dan sulit diprediksi. Namun, Indonesia tetap tumbuh solid," ujarnya pada 7 Oktober 2025. (rig)
