JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan dirinya tidak akan melakukan kebijakan fiskal agresif dan memastikan bahwa defisit APBN tetap berada di bawah 3%.
Purbaya menilai langkah kebijakannya sejak menjabat jadi menteri keuangan bertujuan mengarahkan pos belanja sehingga lebih efisien dan efektif. Selain itu, dia juga menempatkan dana pemerintah di sejumlah Himbara dan bank daerah.
"Untuk 2025, saya tidak mengubah anggaran, enggak ada fiskal agresif, yang saya lakukan adalah memanage uang lebih bagus sehingga tidak mengganggu perekonomian. Bahkan, bisa mendorong perekonomian dengan kondisi anggaran yang ada. Mungkin nanti [defisit] naik sedikit itu biasa, tapi akan jauh di bawah 3%," katanya, dikutip pada Minggu (12/10/2025).
Purbaya menuturkan kebijakan tahun depan juga bakal serupa, yakni mengoptimalisasi belanja pemerintah agar tepat waktu dan sasaran. Selain itu, dia juga mencegah agar tidak terjadi kebocoran belanja seperti penyalahgunaan anggaran dan korupsi.
Setelah mendorong belanja yang lebih efisien dan efektif, lanjutnya, strategi yang akan dilakukan selanjutnya ialah menggerakkan roda perekonomian nasional dengan menghidupkan 2 mesin ekonomi, yaitu pemerintah dan pihak swasta.
"Jadi, saya berusaha menghidupkan dua mesin ekonomi, private sector dan government. Uang tadi itu sebenarnya di bank kan, tapi itu sebenarnya mendorong private sektor," tuturnya.
Purbaya optimistis 2 upaya di atas dapat menjaga defisit anggaran tahun depan tetap di bawah 3%. Selain itu, langkah tersebut juga akan menciptakan pertumbuhan yang lebih berkelanjutan. Dia bahkan menyebut perekonomian bisa tumbuh hingga 6%-6,5%.
"Kalau saya gabung ini sudah jadi modal kan [untuk pertumbuhan ekonomi]. Saya enggak terlalu ambisius atau out of the box atau apa atau gila-gilaan juga," ujar Purbaya. (rig)