EDITORIAL DDTCNEWS

Diskusi Editorial Bersama Founder DDTC, Kulik Isu-Isu Terkini

Redaksi DDTCNews
Selasa, 23 September 2025 | 14.03 WIB
Diskusi Editorial Bersama Founder DDTC, Kulik Isu-Isu Terkini
<p>Founder DDTC Darussalam bersama dengan awak redaksi DDTCNews di Menara DDTC, Selasa (23/9/2025).</p>

JAKARTA, DDTCNews - Ada yang menarik dari dapur redaksi DDTCNews pagi ini. Awak redaksi yang berjumlah 6 orang berdiskusi hangat bersama Founder DDTC Darussalam mengenai isu-isu terkini.

Ada beberapa topik hangat yang menjadi bahan obrolan, di antaranya program-program kerja baru yang digagas oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, hingga polemik kebijakan tax amnesty atau pendirian Badan Penerimaan Negara (BPN). Darussalam berpesan kepada tim redaksi agar selalu berimbang dalam memberitakan sebuah isu dan berpegang pada kaidah jurnalistik.

"Kita dihadapkan pada tantangan fundamental bagi masyarakat pajak kita, yakni pemahaman pajak yang masih minim. Karenanya, setiap isu ini harus dikemas dengan bahasa yang lugas dan mudah dipahami," kata Darussalam, Selasa (23/9/2025).

Darussalam juga memberikan motivasi kepada awak redaksi untuk selalu terdepan dalam menyampaikan pemberitaan mengenai pajak. Isu mengenai pajak belakangan bergerak secara dinamis, terlebih dengan pergantian pengampu regulasi di bidang keuangan dan pajak.

Merespons hal tersebut, Darussalam membekali awak redaksi untuk terus berpikir kritis dan kreatif terhadap setiap kebijakan yang digodok dan diterbitkan oleh pemerintah. Publik, menurutnya, perlu diberikan informasi secara terbuka mengenai bagaimana dan seperti apa mekanisme pemungutan pajak serta bagaimana pemanfaatan uang pajak ke depannya.

"Tanamkan di pikiran bahwa kita harus terdepan dalam menyampaikan informasi perpajakan kepada masyarakat," ujar Darussalam.

Founder DDTC itu mengingatkan bahwa sampai kapanpun pro dan kontra terkait dengan isu perpajakan bakal terus terjadi. Salah satu yang melatari adalah literasi perpajakan yang masih rendah. Di situlah DDTCNews memberikan sumbangsihnya untuk mengisi celah kekosongan informasi.

"Informasi yang kita sampaikan kepada publik harus berlandaskan fakta dan sumber yang tepercaya. Kita juga memiliki DDTC Library dengan ribuan koleksi buku perpajakan yang bisa dijadikan sumber rujukan," kata Darussalam.

Yang perlu dipahami, perpajakan sendiri merupakan multidisplin ilmu. Karenanya, penyampaian informasi perpajakan tidak jarang harus melibatkan materi lintas keilmuan.

"Saya mendorong awak redaksi agar memanfaatkan DDTC Library. Jadi ketika berkunjung ke DDTC Library, pas keluar sudah mengantongi ide tulisan," ujar Darussalam.

Apalagi, perubahan regulasi pajak di tataran global juga menuntut awak redaksi untuk terus memperbarui pemahamannya. Pengetahuan, dalam kacamata global, mesti terus diperkaya akan menjadi bekal awak redaksi saat peliputan.

DDTCNews juga membuka ruang bagi masyarakat pajak untuk terlibat langsung dalam upaya penyampaian edukasi perpajakan. Caranya, dengan menyumbangkan ide dan pemikirannya melalui tulisan Opini perpajakan. Baca 'Ada Honornya, Berikut Ketentuan Menulis Opini Perpajakan di DDTCNews'.

Pada akhirnya, Tim Redaksi DDTCNews terus berupaya menghadirkan informasi perpajakan terkini dengan sumber-sumber tepercaya. Simak dan nantikan pemberitaan terbaru kami melalui kanal news.ddtc.co.id dan kanal berbagai platform media sosial di @DDTCNews. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Ingin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkini?Ikuti DDTCNews WhatsApp Channel & dapatkan berita pilihan di genggaman Anda.
Ikuti sekarang
News Whatsapp Channel
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.