APBN 2025

Pembayaran Bunga Utang Tahun Ini Diekspektasikan Capai Rp552 Triliun

Muhamad Wildan
Minggu, 06 Juli 2025 | 14.30 WIB
Pembayaran Bunga Utang Tahun Ini Diekspektasikan Capai Rp552 Triliun

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah memperkirakan pembayaran bunga utang pada tahun ini bakal mencapai Rp552,1 triliun sesuai dengan pagu yang ditetapkan dalam APBN 2025.

Merujuk pada Laporan Semester I APBN 2025, pemerintah menilai pagu pembayaran bunga utang pada APBN 2025 masih cukup untuk memenuhi kebutuhan pembayaran bunga utang dalam negeri dan luar negeri. Hal ini didukung oleh nilai tukar rupiah yang menguat dan diproyeksikan bergerak stabil pada semester II/2025.

"Meskipun nilai tukar rupiah sempat mengalami pelemahan yang cukup signifikan selama 4 bulan pertama tahun 2025 sehingga berdampak pada meningkatnya biaya bunga utang, nilai tukar rupiah menunjukkan tren penguatan dalam 2 bulan terakhir dan diperkirakan akan bergerak relatif lebih stabil di paruh kedua tahun 2025," tulis pemerintah dalam laporannya, dikutip pada Minggu (6/7/2025).

Tak hanya itu, bank sentral AS, The Fed juga diproyeksikan bakal menurunkan suku bunga acuan pada semester II/2025. Hal ini akan menurunkan biaya bunga utang.

Terlepas dari keyakinan di atas, pemerintah masih mewaspadai beberapa faktor global dan domestik yang berpotensi memengaruhi pembayaran bunga utang.

Pertama, ketidakpastian global. Menurut pemerintah, arah kebijakan moneter The Fed masih menyisakan ketidakpastian.

Sebab, perubahan ekspektasi pasar atas suku bunga The Fed bakal memperketat likuiditas global dan berdampak pada kinerja penerbitan SBN pada pasar perdana. Tak hanya itu, diskonto yang harus diberikan kepada investor juga berpotensi naik.

Kedua, fragmentasi geopolitik. Pemerintah berpandangan perkembangan geopolitik global dan kawasan bisa menekan minat investor asing dan meningkatkan volatilitas nilai tukar rupiah. Hal ini bisa berdampak terhadap besaran bunga utang yang harus dibayarkan.

Ketiga, kinerja keuangan negara. Ketidakpastian global dan fragmentasi geopolitik dianggap bisa memberikan efek rambatan terhadap kinerja keuangan negara baik dari sisi pendapatan maupun belanja.

Tertekannya penerimaan akibat perlambatan ekonomi global dan naiknya belanja guna menstimulasi pertumbuhan ekonomi bisa meningkatkan kebutuhan pembiayaan dan besaran bunga utang.

Sebagai informasi, realisasi pembayaran bunga utang pada semester I/2025 mencapai Rp257,1 triliun, atau 46,5% dari pagu pembayaran bunga utang pada APBN 2025. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Ingin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkini?Ikuti DDTCNews WhatsApp Channel & dapatkan berita pilihan di genggaman Anda.
Ikuti sekarang
News Whatsapp Channel
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.