Dirjen Pajak Bimo Wijayanto.
JAKARTA, DDTCNews - Penerimaan pajak pada 2025 diproyeksikan tetap tumbuh meski target tidak tercapai atau shortfall. Hal ini tecermin dalam outlook penerimaan pajak yang dipaparkan Kementerian Keuangan kepada DPR.
Dirjen Pajak Bimo Wijayanto mengatakan outlook penerimaan pajak terbaru tersebut dilandasi oleh kemampuan administrasi Ditjen Pajak (DJP) yang mulai meningkat dan mulai terlaksananya beberapa kebijakan quick wins.
"Beberapa quick win saya sudah mulai bisa bekerja, efisiensi pemungutan juga sudah terjadi, coretax sudah mulai membaik," katanya selepas rapat bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR, dikutip pada Rabu (2/7/2025).
Bimo menambahkan DJP akan terus bekerja keras mengumpulkan penerimaan pajak guna menjaga keseimbangan antara belanja negara dengan pendapatan negara, sekaligus mengamankan target defisit anggaran tahun ini.
Sebagai informasi, outlook penerimaan pajak terbaru pada tahun ini ditetapkan senilai Rp2.076,9 triliun, tumbuh 7,5% dibandingkan dengan realisasi penerimaan pajak pada tahun lalu sejumlah Rp1.931,6 triliun.
Namun, perlu dicatat, outlook penerimaan pajak tersebut sebesar 94,9% dari target APBN 2025 senilai Rp2.189,3 triliun. Dengan demikian, shortfall penerimaan pajak pada tahun ini diperkirakan senilai Rp112,4 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya menuturkan unit eselon I bidang penerimaan di Kemenkeu telah menetapkan serangkaian kebijakan guna menumbuhkan penerimaan negara. Salah satunya ialah dengan melaksanakan joint programme.
"Banyak extra effort seperti joint programme yang dilakukan dan dimonitor oleh Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu setiap hari. Ada juga berbagai effort baik di DJP maupun DJBC dengan memperkenalkan beberapa measure baru," ujarnya. (rig)