KEBIJAKAN PERPAJAKAN

Terkait Bea Masuk, Airlangga Sebut PPN Jadi Bahan Negosiasi dengan AS

Aurora K. M. Simanjuntak
Senin, 14 April 2025 | 15.43 WIB
Terkait Bea Masuk, Airlangga Sebut PPN Jadi Bahan Negosiasi dengan AS

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan keterangan terkait perkembangan dan persiapan pertemuan dengan Amerika Serikat (AS) terkait tarif perdagangan di Jakarta, Senin (14/4/2025). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc.

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah Indonesia tengah mempersiapkan bahan negosiasi untuk disampaikan kepada Amerika Serikat (AS) seiring dengan adanya penundaan penerapan bea masuk resiprokal selama 90 hari.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan terdapat sejumlah kebijakan yang menjadi bahan negosiasi dengan pemerintah AS antara lain terkait dengan skema hambatan tarif atau tariff barrier, PPN, hingga skema non-tariff barrier.

"Nanti kita akan (negosiasi), karena itu banyak ada tarif. Ada PPN, ada non-tarif barrier. Jadi, itu menjadi bagian dari negosiasi," katanya dalam konferensi pers Perkembangan dan Persiapan Pertemuan dengan Pemerintah AS Terkait Tarif Perdagangan, Senin (14/4/2025).

Namun demikian, Airlangga tidak menjelaskan lebih lanjut terkait dengan bahan negosiasi yang akan didiskusikan pemerintah RI dengan AS tersebut. Dia hanya menyatakan bahwa PPN dapat menjadi salah satunya.

Selain itu, lanjutnya, pemerintah juga berupaya mengurangi selisih perdagangan ekspor impor dengan AS senilai US$18 miliar – US$19 miliar guna menghindari bea masuk resiprokal. Seperti diketahui, AS menetapkan bea masuk resiprokal sebesar 32% terhadap Indonesia.

"Jadi, seluruh isu kita akan jawab, termasuk juga rencana Indonesia untuk mengkompensasikan delta (selisih) daripada ekspor dan impor (dengan AS) yang besarannya US$18 miliar – US$19 miliar," tuturnya.

Airlangga menambahkan pemerintah juga telah menyiapkan beberapa komoditas perdagangan yang perlu disesuaikan jumlah impornya. Komoditas yang dimaksud antara lain seperti kedelai, gandum, dan kapas.

"Indonesia akan beli barang dari Amerika sesuai dengan kebutuhan Indonesia, nilainya mendekati (nominal selisih perdagangan)," ujarnya.

Dalam upaya bernegosiasi dengan pemerintah AS, Airlangga juga akan menjanjikan ada perusahaan Indonesia yang akan berinvestasi di Amerika. Namun, dia tidak membocorkan lebih terperinci terkait dengan rencana pemerintah Indonesia tersebut.

"Secara teknis, Indonesia selain mengundang investasi AS di Indonesia, juga akan ada perusahaan yang akan investasi di AS sehingga seluruhnya tentu tergantung pembicaraan nanti," kata Airlangga. (rig)

Ingin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkini?
Ikuti DDTCNews WhatsApp Channel dan dapatkan berita pilihan langsung di genggaman Anda.
Ikuti sekarang! Klik tautan: link.ddtc.co.id/WACDDTCNews

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.