Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.
JAKARTA, DDTCNews – Kementerian Keuangan berharap daya beli masyarakat, terutama kelas menengah, dapat tetap terjaga seiring dengan pemberian berbagai subsidi dan insentif fiskal pada tahun ini.
Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono mengatakan proporsi penduduk kelas menengah pada 2021 hingga 2024 mengalami penurunan. Hal ini mengindikasikan adanya kekhawatiran perihal daya beli dan mobilitas ekonomi.
"Pemerintah merespons dengan kebijakan fiskal yang terarah, subsidi, dan insentif guna meringankan dampak tersebut, memastikan inklusi ekonomi tetap terjaga, sambil tetap mempertahankan disiplin fiskal," katanya, dikutip pada Minggu (23/2/2025).
Thomas menuturkan perekonomian Indonesia saat ini menghadapi berbagai tantangan sekaligus peluang. Dalam 1 dekade terakhir, populasi kelas menengah dan kelas menengah aspiratif terus tumbuh. Hal ini mencerminkan ketahanan dan stabilitas ekonomi.
Namun demikian, lanjutnya, pemerintah tetap mewaspadai proporsi penduduk kelas menengah yang menurun dalam beberapa tahun terakhir. Sebab, konsumsi yang dilakukan kelas menengah juga tergolong besar.
Dia menjelaskan pemerintah pada tahun ini tetap memberikan berbagai subsidi untuk kelompok masyarakat terbawah. Selain itu, berbagai insentif fiskal juga diberikan untuk mendorong masyarakat kelas menengah melakukan konsumsi.
"Dengan memperkuat stabilitas makroekonomi, ketahanan fiskal, dan reformasi struktural, pemerintah berkomitmen untuk mendukung kelas menengah, mendorong industrialisasi, serta menumbuhkan inovasi," ujarnya.
Tahun ini, pemerintah telah meluncurkan paket stimulus ekonomi yang terdiri atas beberapa insentif fiskal. Beberapa di antaranya yakni diskon tarif listrik, PPN DTP atas pembelian properti dan otomotif, PPnBM DTP kendaraan listrik dan hybrid, pajak DTP atas motor listrik, serta PPh Pasal 21 DTP untuk pegawai sektor padat karya. (rig)