Kepala LNSW Oza Olavia (kanan).
JAKARTA, DDTCNews - Lembaga National Single Window (LNSW) menyatakan kementerian/lembaga (K/L) yang masuk dalam ruang lingkup Indonesia National Single Window (INSW) bakal bertambah seiring dengan terbentuknya Kabinet Merah Putih.
Kepala LNSW Oza Olavia mengatakan ruang lingkup INSW nanti bakal mengintegrasikan setidaknya 21 K/L. Hal ini sejalan dengan penambahan atau perpecahan K/L dalam Kabinet Merah Putih yang dibentuk Presiden Prabowo Subianto.
"Dari 18 menjadi 21 itu kementeriannya saja yang sudah ada dan kemudian pecah. Kalau ada beberapa badan [baru] yang kita lihat juga terkait dan ingin bergabung, mungkin akan bertambah lagi," katanya, Jumat (6/12/2024).
Oza mengatakan pemerintah membangun sistem INSW untuk mengintegrasikan semua sistem yang terkait ekspor dan impor. INSW dibangun dalam 2 pilar mengintegrasikan alur dokumen (TradeNet) dan mengintegrasikan alur barang (PortNet).
Sistem INSW berupaya mengubah pola kerja manual/hardcopy/inhouse menjadi berbasis digital untuk setiap layanan pemerintah sejak sebelum kedatangan, saat kedatangan, proses cargo clearance sampai dengan cargo clearance menuju pasar domestik. Melalui sistem tersebut, proses ekspor dan impor barang menjadi lebih mudah dan cepat karena data disampaikan secara tunggal sehingga tidak terjadi repetisi dan duplikasi.
INSW sejauh ini mengintegrasikan sistem pada 18 K/L yang memiliki pelayanan di bidang ekspor-impor. Dalam waktu dekat, K/L yang terintegrasi dalam INSW bakal bertambah untuk memastikan kegiatan ekspor-impor berjalan lebih lancar.
"Ada beberapa badan/lembaga baru yang kemungkinan akan bergabung dengan lingkup INSW. Artinya akan ada penambahan," ujarnya.
Oza menambahkan pengembangan INSW telah efektif membuat pelayanan ekspor-impor menjadi lebih terintegrasi dan transparan. Dengan integrasi tersebut, kinerja ekspor-impor diharapkan terus meningkat dan berdampak positif terhadap perekonomian nasional. (sap)