Ilustrasi.
ANYER, DDTCNews - Kementerian Keuangan mengeklaim penerimaan pajak cenderung membaik meski hingga Agustus 2024 masih mencatatkan kontraksi sebesar 4%.
Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono mengatakan tren kontraksi penerimaan pajak dari bulan ke bulan terus menciut. Menurutnya, kondisi ini memberikan optimisme bahwa kinerja penerimaan akan membaik pada akhir tahun.
"Kalau yang namanya data itu kan dilihat dari berbagai sudut. Bahwa kontraksinya itu mengecil, ini memberikan optimisme bahwa penerimaan itu akan membaik di akhir tahun," katanya, Rabu (25/9/2024).
Thomas menuturkan Ditjen Pajak (DJP) akan berupaya sekeras mungkin agar penerimaan pajak tetap mampu mencapai target yang telah ditetapkan dalam APBN 2024.
Sebagai informasi, penerimaan pajak hingga Agustus 2024 baru terealisasi Rp1.196,5 triliun, atau 60,2% dari target Rp1.988,9 triliun. Realisasi penerimaan pajak ini turun 4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Secara terperinci, realisasi penerimaan dari PPh badan pada Januari hingga Agustus 2024 mencapai Rp212,7 triliun, turun 32,09%. Penurunan PPh badan berdampak terhadap kinerja penerimaan pajak secara umum mengingat jenis pajak tersebut memiliki kontribusi sebesar 17,78%.
"Penurunan penerimaan PPh badan terutama disebabkan oleh performa perusahaan yang menurun pada 2023 akibat penurunan harga komoditas global. Penurunan harga ini juga berdampak terhadap peningkatan restitusi PPh badan," tulis Kemenkeu dalam laporan APBN KiTa.
Sementara itu, penerimaan dari PPN dalam negeri hingga Agustus 2024 terealisasi Rp275,69 triliun, turun 4,86% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
"Peningkatan restitusi yang signifikan juga terjadi pada PPN dalam negeri dan menjadi faktor penurunan capaian penerimaan," tulis Kemenkeu. (rig)