Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan VP Senior Credit Officer Martin Petch.
JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan pengelolaan APBN akan terus terjaga meski ada pergantian rezim.
Sri Mulyani mengatakan Kementerian Keuangan akan tetap melaksanakan tugas menjaga keuangan negara secara baik. Penegasan tersebut disampaikan Sri Mulyani saat bertemu VP Moody’s Sovereign Risk Group Anushka Shah dan VP Senior Credit Officer Martin Petch.
"Saya pastikan kepada Martin, siapapun menterinya - @kemenkeuri akan terus konsisten dalam kualitas manajemen APBN yang apik!" katanya melalui Instagram @smindrawati, dikutip pada Selasa (5/3/2024).
Perjumpaan menteri keuangan dengan delegasi Moody’s ini menjadi pertemuan awalan sebelum lembaga pemeringkat kredit tersebut merilis rating baru.
Sri Mulyani menjelaskan Moody’s merupakan salah satu lembaga pemeringkat internasional yang memberikan penilaian kelayakan investasi berdasarkan kondisi ekonomi hingga pengelolaan APBN suatu negara.
Moody’s terakhir kali memberikan rating kepada Indonesia Baa2 dengan outlook stabil pada 10 Februari 2022.
Dia menyebut pertemuan dengan Moody’s membahas kinerja perekonomian 2023, lanskap ekonomi Indonesia 2024, serta kebijakan menyambut 2025. Perbincangan juga menyinggung isu yang sedang terjadi di dunia global seperti digitalisasi, perubahan iklim, dan populasi yang menua.
"Saya harap pertemuan ini menjadi awalan yang baik dalam proses asesmen rating Indonesia," ujar Sri Mulyani.
Selain Moody’s, sejumlah lembaga pemeringkat kredit lainnya juga turut menilai kelayakan investasi di Indonesia. Beberapa di antaranya S&P, Fitch, R&I, dan JCR yang sebelumnya memberikan rating Indonesia pada level investment grade. (rig)