Kilang minyak. (foto: Pertamina)
JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah menetapkan harga mintah Indonesia (ICP) pada Januari 2024 senilai US$77,12 per barel.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menjelaskan ICP Januari 2024 naik jika dibandingkan nilai pada Desember 2023, yakni US$75,51 per barel. Menurutnya, naiknya ICP kali ini dipengaruhi oleh lonjakan permintaan terhadap minyak mentah dunia.
"Permintaan minyak dunia pada kuartal I/2024 diperkirakan akan meningkat sebesar 1,7 juta barel per hari (bph), yang dipengaruhi oleh pemberian kuota kilang China tetapi di sisi suplai, terjadi penurunan suplai minyak," kata Arifin dalam siaran pers, dikutip pada Sabtu (3/2/2024).
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengindikasikan penurunan suplai minyak dunia pada Desember 2023 sebanyak 400.000 bph menjadi 100,9 juta bph. Produksi negara negara non-OPEC diperkirakan turun 0,5 juta bph pada Desember 2023.
Permintaan minyak dunia juga terjadi akibat ketegangan yang masih terus berlangsung antara Rusia dan Ukraina. Laporan mingguan EIA, Administrasi Informasi Energi AS, menyebutkan bahwa stok minyak mentah AS mengalami penurunan pada akhir Januari 2024 sebanyak 10,4 juta bbl/barel menjadi 420,7 juta barel. Selain itu, juga dilaporkan penurunan produksi minyak AS pada akhir Januari 2024 sebesar 900.000 bph menjadi 12,3 juta bph.
Untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh terdapat stimulus perekonomian China melalui penurunan reserve requirement ratio yang diharapkan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi China
Selengkapnya, perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama pada Januari 2024 dibandingkan Desember 2023 mengalami peningkatan menjadi sebagai berikut: