Presiden Joko Widodo bertemu Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, di Hiroshima, Jepang, Sabtu (20/05/2023). (foto: Setkab)
HIROSHIMA, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan 4 pemimpin negara dalam kunjungannya ke Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-7 di Jepang, Sabtu (20/5/2023).
Saat bertemu Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, Jokowi berharap perundingan terkait dengan Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) dapat diselesaikan selambat-lambatnya pada September 2023.
"Karena ini sudah berjalan lama. Penghapusan tarif produk tuna kaleng, perluasan bidang kerja PMI di sektor pariwisata dan industri, dan implementasi capacity building," katanya, dikutip pada Minggu (21/5/2023).
Selanjutnya, Jokowi juga menggelar pertemuan dengan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak. Dalam pertemuan tersebut, presiden mengapresiasi realisasi proyek energi surya di Sumba serta energi hidro di Lombok, Bali, dan Sumatera Barat.
Dia juga mengapresiasi pemberian hibah senilai US$11 juta pada bidang transportasi berkelanjutan oleh Inggris di beberapa kota di Indonesia.
"Saya harap bisa diperluas ke kota lain, termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN)," ujarnya.
Kemudian, Jokowi menggelar pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau. Dalam pertemuan tersebut, presiden mendorong penyelesaian perjanjian Indonesia Kanada CEPA serta meminta Kanada untuk menanamkan modal di IKN.
"Mohon dukungan terkait dengan penyelesaian perjanjian Indonesia-Kanada CEPA, realisasi investasi pension fund Kanada yang fokus di pembangunan IKN, dan pembangunan mekanisme pendanaan untuk feasibility study bagi proyek greenfield di Indonesia," tuturnya.
Terakhir, Jokowi menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva. Dalam pertemuan ini, kedua negara membahas tentang kerja sama di bidang kehutanan.
Presiden menuturkan Indonesia dan Brasil merupakan 2 negara dengan luas hutan tropis yang sangat besar. Untuk itu, Indonesia dan Brasil perlu menjalin kerja sama yang solid. Menurutnya, Democratic Republic of Congo (DRC) juga perlu diajak untuk ikut serta dalam kerja sama ini.
"Lebih 30% hutan tropis dimiliki oleh Indonesia, Brasil, dan DRC," kata Jokowi. (rig)