PMK 43/2023.
JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Keuangan merevisi peraturan terkait dengan pengawasan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mineral dan batu bara (minerba) melalui sinergi proses bisnis dan data antarkementerian/lembaga.
Peraturan yang dimaksud adalah PMK 214/2021. Revisi dilakukan melalui penerbitan PMK 43/2023 yang mulai berlaku pada tanggal diundangkan, yakni 27 April 2023. Perubahan peraturan dilakukan untuk mengoptimalkan pengawasan PNBP minerba.
“Untuk optimalisasi pengawasan PNBP minerba melalui sinergi proses bisnis dan data antarkementerian/lembaga, perlu dilakukan penyempurnaan terhadap PMK 214/2021," bunyi bagian pertimbangan PMK 43/2023, dikutip pada Selasa (2/5/2023).
Salah satu perubahan yang dilakukan Kementerian Keuangan adalah adanya penambahan bab baru, yakni Bab VIA Kewajiban Validasi Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN). Bab tersebut berisi 2 pasal baru, yakni Pasal 11A dan Pasal 11B.
Sesuai dengan Pasal 11A PMK 214/2021 s.t.d.d PMK 43/2023, eksportir perlu memastikan validasi NTPN melalui SINSW untuk penerbitan laporan surveyor dalam rangka ekspor komoditas minerba. Laporan surveyor adalah dokumen hasil kegiatan verifikasi dari surveyor yang menyatakan kesesuaian barang yang diekspor.
Validasi NTPN yang dimaksud meliputi kebenaran NTPN dan volume NTPN. Bila hasil validasi kebenaran NTPN menunjukkan NTPN tidak valid, NTPN tidak dapat digunakan sebagai dasar penerbitan dokumen laporan surveyor.
Kemudian, bila hasil validasi volume NTPN menyatakan volume NTPN sudah digunakan penuh, NTPN tidak dapat digunakan kembali sebagai dasar penerbitan laporan surveyor. Jika volume NTPN dinyatakan belum digunakan penuh, NTPN dapat digunakan kembali maksimal sebesar volume NTPN yang belum terpakai.
Selanjutnya, dalam Pasal 11B PMK 214/2021 s.t.d.d PMK 43/2023, Kementerian Keuangan mengatur validasi NTPN juga diperlukan untuk penerbitan surat persetujuan berlayar.
Bila hasil validasi kebenaran NTPN menyatakan NTPN tidak valid, NPTPN tidak dapat digunakan sebagai dasar penerbitan surat persetujuan berlayar.
Bila validasi volume NTPN menyatakan volume NTPN sudah digunakan penuh, NTPN tidak dapat digunakan lagi sebagai dasar penerbitan surat persetujuan berlayar. Bila volume NTPN belum digunakan penuh, NTPN dapat digunakan kembali maksimal sebesar sisa volume NTPN yang terpakai.
Ketentuan validasi volume NTPN untuk penerbitan laporan surveyor sesuai dengan Pasal 11A mulai berlaku pada 1 Agustus 2023. Adapun ketentuan validasi volume NTPN untuk penerbitan surat persetujuan berlayar sesuai dengan Pasal 11B mulai berlaku pada 1 Oktober 2023. (kaw)