KEPATUHAN PAJAK

Pidato di Ultah AS, Sri Mulyani Tagih Pajak Facebook dan Google

Redaksi DDTCNews
Minggu, 7 Juli 2019 | 13.57 WIB
Pidato di Ultah AS, Sri Mulyani Tagih Pajak Facebook dan Google

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

JAKARTA, DDTCNews—Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, yang menjadi tamu kehormatan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) dalam perayaan hari kemerdekaan Negeri Paman Sam ke-243 tahun, meminta Dubes AS ikut memastikan kepatuhan pajak perusahaan digital AS.

Dalam pidato sambutannya, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyatakan perkembangan ekonomi digital tidak dapat dilepaskan dari pengaruh AS yang menjadi tempat lahir raksasa industri internet seperti Google, Facebook, dan Twitter. 

Untuk itu, Sri Mulyani Indrawati meminta kerja sama dengan Dubes AS untuk Indonesia, Joseph R. Donovan, agar membantu Pemerintah Indonesia dalam memajaki raksasa ekonomi digital tersebut.

"Karena Anda [Dubes AS Donovan] mengundang menteri keuangan ke acara ini, jadi saya tidak akan lupa membicarakan pekerjaan saya, yakni menagih pajak. Saya akan sangat mengapresiasi jika AS membantu Indonesia, untuk mengingatkan perusahaan teknologi Anda agar memenuhi kewajibannya yaitu membayar pajak," katanya, Jumat (5/7/2019)

Menurut Menkeu, Indonesia termasuk terbuka pada ekonomi digital. Hal ini dibuktikan dengan terbukanya akses layanan seperti Google dan Facebook bagi warga Indonesia. Oleh karena itu, kewajiban pajak idealnya ikut dipatuhi secara penuh oleh korporasi raksasa digital asal AS.

Selain berseloroh soal pajak, Sri Mulyani Indrawati juga menyinggung perihal dinamika perang dagang antara AS dengan China. Perseteruan dua kutub ekonomi tersebut akan meningkatkan iklim ketidakpastian ekonomi secara global.  

Dinamika tersebut, lanjutnya, harus bisa dimanfaatkan oleh industri domestik Indonesia. Menurutnya, manufaktur dalam negeri memiliki kapasitas produksi dan kompetensi untuk mengisi pasar di Negeri Paman Sam dengan kualitas prima.

"Ketika hambatan tarif dan non-tarif meningkat, konsumen dan produsen terpengaruh. Produksi akan turun dan harga-harga naik. Dalam situasi ini, Indonesia bisa menawarkan produk pengganti yang hilang. Produk Indonesia tidak kalah bersaing dalam hal kualitas dan harga," tuturnya.

Pada akhir pidatonya, Sri Mulyani menyampaikan harapan agar hubungan antara kedua negara semakin erat ke depan dalam segala bidang. Tidak lupa harapan kembali disisipkan agar Indonesia mampu sejajar dengan AS pada tahun 2045 atau tepat 100 tahun kemerdekaan republik.

"Selamat kepada Dubes Donova, pemerintah dan rakyat AS dalam merayakan 243 tahun kemerdekaan. Indonesia nanti di usia ke-100 tahun, insyaallah kita akan sebesar AS. Dan 70 tahun ke depan kita [Indonesia-AS]) akan makin kuat menjaga hubungan bilateral," imbuhnya. (Bsi)

Editor :
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
Facebook DDTC
Twitter DDTC
Line DDTC
WhatsApp DDTC
LinkedIn DDTC
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.