JAKARTA, DDTCNews – Realisasi penerimaan pajak pada September 2018 baru mencapai Rp900,9 triliun atau 63,3% dari target yang sebesar Rp1.424 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai kinerja tersebut cukup baik karena tetap menjaga pertumbuhan penerimaan di atas 10%. Secara persentase, capaian pada akhir kuartal III/2018 ini tumbuh 16,9% dari periode yang sama tahun lalu yang justru tumbuh negatif -2,8%.
"Penerimaan pajak tumbuh 16,9%, pertumbuhan itu cukup sehat dibanding pertumbuhan ekonomi kita yang 5,17%," katanya dalam Rilis APBNKita di kantor Ditjen Pajak, Rabu (17/10/2018).
Motor utama penerimaan pajak masih bersumber dari setoran pajak non-migas yang hingga September sudah menyetor ke kas negara sebesar Rp853,3 triliun. Angka ini memenuhi 61% dari target yang ditetapkan sebesar Rp1.385,9 triliun.
Sementara itu, setoran pajak migas tercatat sebesar Rp47,6 triliun dan sudah melampai target dengan capaian 124,8% dari target yang ditetapkan dalam ABPN sebesar Rp38 triliun.
Setoran kepabeanan dan cukai juga mencatat hasil yang tidak jauh berbeda dengan penerimaan pajak. Hingga akhir September 2018, bea dan cukai sudah menyetor Rp123,6 triliun atau 63,7 % dari target yang ditetapkan sebesae Rp194,1 triliun.
Sementara itu, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sudah melampaui target berkat membaiknya harga komoditas dan meningkatnya harga minyak di pasar global. Tercatat PNBP hingga September sudah menyumbang Rp281,4 triliun atau 102,1% dari target yang dipatok sebesar Rp275,4 triliun.
"Hingga September, realisasi APBN kita masih positif baik dari sisi penrimaan maupun belanja," imbuh Sri Mulyani.(Amu)