EKONOMI DIGITAL

Bertemu Jack Ma, Jokowi Bilang Bahas E-Commerce

Kurniawan Agung Wicaksono
Sabtu, 01 September 2018 | 20.54 WIB
Bertemu Jack Ma, Jokowi Bilang Bahas E-Commerce

Unggahan foto di akun Instagram Presiden Joko Widodo terkait pertemuannya dengan Pendiri Alibaba Group, Jack Ma, Sabtu (1/9/2018). (DDTCNews) 

JAKARTA, DDTCNews – Presiden Joko Widodo bertemu dengan Jack Ma, pendiri raksasa e-commerce Alibaba Group. Peta jalan e-commerce di Tanah Air disebut-sebut menjadi salah satu topik utama yang dibahas dalam pertemuan tersebut.

Melalui akun Instagram resminya, Presiden Jokowi mem-posting foto bersama Jack Ma di Kantor Kepresidenan Bogor. Jack Ma memang dijadwalkan hadir dalam penutupan Asian Games 2018 sebagai perwakilan panitia penyelenggara Asian Games 2022 di Hangzhou, China.  

“Saya menerima Jack Ma di Istana Bogor, siang tadi [Sabtu, (1/9/2018)]. Kami mengobrol tentang berbagai hal, terutama yang terkait dengan peta jalan e-commerce Indonesia,” ujarnya.

Berdasarkan informasi dari laman Sekretariat Kabinet, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengaku sangat memanfaatkan pertemuan dengan Jack Ma, mengingat kapasitasnya sebagai Advisor dari Steering Committee tentang peta jalan e-commerce di Indonesia.

Rudiantara memaparkan ada beberapa topik yang mengemuka terkait dengan e-commerce ini yakni penguatan sumber daya manusia (SDM) dan peningkatan ekspor melalui platform yang ada.

Terkait SDM, sambungnya, pemerintah mengusulkan agar ada sejenis Jack Ma Institute di Indonesia. Inovasi ini dinilai penting untuk memberikan upaya pengembangan kapasitas SDM di Tanah Air.

Pasalnya, talent atau SDM yang dibutuhkan selama ini berasal dari Unicorn yang terkadang justru mengambil dari Bangalore, India, dan negara lainnya di luar Indonesia. Padahal, Indonesia bisa menjadi pusat pasar talent untuk negara-negara di regional.

Talent ini menjadi isu nomor satu di dunia saking cepatnya pertumbuhan digital economy ini, SDM yang belum bisa mengejar,” kata Rudiantara.

Pada esok hari, ada pembahasan lebih detail dengan Menko Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. Menurutnya, banyak hal yang bisa dipelajari dari Jack Ma dalam pengembangan bisnis yang seimbang lewat penjagaan ekosistem.

“Karena bagi Jack Ma bisnis bukan sebagai nomor satu lagi tapi, bagaimana kita memanfaatkan pemikiran pemikiran Jack Ma sebagai guru dan beliau sebagai investor dengan steering committee kebutuhan talent,” imbuhnya.

Tahun ini, pemerintah Indonesia sudah mengirimkan sekitar 27 orang ke kampus Jack Ma. Langkah ini, jelasnya, sebagai bagian dari pembelajaran pengelolaan start-up yang kuat dan ramah terhadap lingkungan atau ekosistem.

Seperti diberitakan sebelumnya, dalam konteks perpajakan ekonomi digital lintas yurisdiksi, pemerintah memilih menunggu konsensus global. Hal ini disebut-sebut sebagai upaya untuk menjaga konsistensi kebijakan. (kaw)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.