Ilustrasi.
OTTAWA, DDTCNews - Pegawai pajak Kanada yang tergabung dalam Public Service Alliance of Canada-Union of Taxation Employees (PSAC-UTE) berencana untuk mogok kerja guna menuntut kenaikan gaji.
PSAC-UTE akan menggelar voting mulai dari 31 Januari sampai dengan 7 April 2023 terkait dengan mogok kerja tersebut. Menurut Presiden PSAC Chris Aylward, para pegawai Canada Revenue Agency (CRA) menuntut adanya kenaikan gaji.
"Upah yang naik sejalan dengan inflasi dan kebijakan remote work diperlukan agar ada kesepakatan antara PSAC-UTE dan CRA. Namun, CRA masih belum merespons tuntutan kenaikan gaji kami," katanya, dikutip pada Senin (16/1/2023).
Sebelumnya, PSAC-UTE sempat menuntut kenaikan gaji sebesar 8% mulai dari November 2022 dan kenaikan 8% mulai November 2023. Tuntutan ini telah disampaikan oleh PSAC-UTE sejak Juli 2022. Namun, CRA tak merespons tuntutan tersebut.
PSAC-UTE memandang CRA sesungguhnya memiliki waktu yang cukup untuk melakukan penyesuaian gaji. Namun demikian, negosiasi antara kedua pihak berjalan lambat dan gagal tercapai pada September 2022.
Sementara itu, Presiden UTE Marc Briere menuturkan para pegawai CRA telah memproses hampir 30 juta permohonan stimulus Canada Emergency Response Benefit dari masyarakat yang terdampak oleh pandemi Covid-19 dalam beberapa tahun terakhir ini.
Namun, lanjut Briere, sikap CRA yang enggan meningkatkan gaji pegawai memperlihatkan bahwa otoritas pajak tidak menghargai jerih payah pegawainya sendiri.
"Mogok kerja adalah cara terbaik untuk mencapai kontrak yang lebih adil bagi para anggota kami," tuturnya seperti dilansir Tax Notes International.
Menanggapi rencana mogok kerja ini, juru bicara CRA menegaskan pihaknya berkomitmen untuk mencapai kesepakatan yang adil bagi para pegawai dan wajib pajak.
Sebagai informasi, PSAC merupakan serikat pekerja yang menjadi tempat bernaung 230.000 pegawai pemerintahan Kanada. Sementara itu, UTE merupakan serikat pegawai pajak yang bergabung dalam PSAC sejak 1966. (rig)