Perdana Menteri Inggris Liz Truss. (foto: gulfbusiness.com)
LONDON, DDTCNews - Inggris memutuskan untuk tetap menaikkan tarif PPh badan dari 19% menjadi 25% mulai April 2023. Kebijakan ini sejalan dengan rencana awal pemerintahan sebelumnya.
Perdana Menteri Inggris Liz Truss mengatakan kenaikan tarif PPh badan dilakukan guna menjaga keyakinan para pelaku pasar.
"Kita perlu bertindak untuk memberikan keyakinan terhadap pasar atas disiplin fiskal kita," ujar Truss, dikutip Sabtu (15/10/2022).
Kenaikan tarif PPh badan dari 19% menjadi 25% diekspektasikan akan menghasilkan tambahan penerimaan senilai GBP18 miliar atau Rp311,1 triliun dalam setahun. Dampak fiskal dari kenaikan tarif PPh badan akan diperinci oleh Office for Budget Responsibility (OBR) pada 31 Oktober 2022.
Khusus untuk usaha kecil dengan laba di bawah GBP50.000 per tahun, tarif PPh badan yang berlaku atas usaha-usaha tersebut tetap sebesar 19% sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.
Untuk diketahui, peningkatan tarif PPh badan 19% menjadi 25% sesungguhnya adalah kebijakan yang direncanakan oleh Inggris di bawah pemerintahan sebelumnya, Boris Johnson.
Pada awalnya, rencana peningkatan tarif tersebut dibatalkan oleh Truss. Namun, langkah ini disambut negatif oleh para pelaku pasar dan mengakibatkan penurunan nilai tukar poundsterling serta peningkatan yield obligasi pemerintah.
Guna mencegah Inggris jatuh ke dalam krisis Bank of England selaku otoritas moneter sampai-sampai harus mengambil langkah darurat, yakni membeli obligasi pemerintah yang dijual oleh para pelaku pasar.
Sekarang, sudah ada 2 kebijakan pajak era kepemimpinan Truss yang akhirnya dibatalkan. Selain tetap meningkatkan tarif PPh badan, penurunan tarif tertinggi PPh orang pribadi dari 45% menjadi 40% juga diputuskan untuk dibatalkan.