Ilustrasi.
MEKSIKO CITY, DDTCNews – Pemerintah Meksiko memberikan insentif pajak bagi perusahaan minyak negara bernama Pemex yang saat ini tengah terbebani utang tinggi.
Presiden Meksiko Andrés Manuel López Obrador menyatakan kebijakan penurunan pajak pada Permex akan dilakukan secara bertahap. Menurutnya, kebijakan yang diambil pemerintah dapat meningkatkan persediaan dana Permex.
"Dengan Pemex, misalnya, kami akan terus-menerus atau secara berkala menurunkan pajak sehingga mereka dapat memiliki lebih banyak dana," katanya seperti dikutip dari oilprice.com, Rabu (16/12/2021).
Pemex merupakan perusahaan minyak dengan jumlah utang tertinggi di dunia, yaitu sekitar US$113 miliar. Namun, presiden pernah berjanji akan meningkatkan dukungan negara terhadap Pemex dan menjadikan perusahaan negara tersebut menjadi besar.
Sejak Presiden López Obrador menjabat pada akhir 2018, pemerintah terus mendukung perusahaan minyak negara dengan menurunkan beban pajaknya. Dia lebih memilih Pemex dan perusahaan energi negara lainnya ketimbang sektor swasta dan perusahaan asing.
Selama tiga tahun terakhir, pemerintah telah mengurangi beban pajak Pemex dengan menurunkan pajak bagi hasil sebanyak tiga kali lipat. Pada 2019, besaran pajak bagi hasil adalah sebesar 65%, kemudian pada 2020 diturunkan menjadi 58%.
Berikutnya, pada awal 2021, tarif pajak bagi hasil mengalami penurunan lagi menjadi sebesar 54% dan September 2021 menjadi 40%. Penurunan tarif pajak tersebut berpotensi mengurangi pendapatan pemerintah.
Di sisi lain, lembaga pemeringkat mulai menyoroti penurunan tarif pajak bagi hasil yang dilakukan Meksiko. Fitch Ratings menegaskan bahwa kebijakan ini diambil karena prioritas pemerintah dalam memperkuat peran energi Meksiko.
"Fitch mengharapkan pemerintah federal akan terus mendukung secara finansial perusahaan Pemex karena prioritas pemerintahan ini adalah memperkuat peran perusahaan energi milik negara Meksiko," jelas Fitch Ratings. (vallen/rig)