Salah satu sudut jalan di Seoul, Korea Selatan. Hasil survei di Korea Selatan menunjukkan lebih dari 50% responden disurvei mendukung peningkatan beban pajak atas wajib pajak berpenghasilan tinggi atau orang kaya. (Foto: DiegoMariottini/shutterstock.com/roadaffair.com)
SEOUL, DDTCNews - Penerimaan pajak Korea Selatan pada tahun ini diyakini akan melampaui proyeksi awal. Menteri Keuangan Korea Selatan Hong Nam Ki mengatakan surplus penerimaan pajak didorong oleh laju pemulihan ekonomi yang berjalan lebih cepat.
"Perekonomian Korea Selatan memulih lebih cepat dari perkiraan. Pajak yang bersumber penjualan aset juga memberikan dukungan yang solid," ujar Hong, dikutip Rabu (6/10/2021).
Pada Juli 2021 lalu, Kementerian Keuangan memprediksi penerimaan pajak dalam setahun penuh akan mencapai KRW314,3 triliun atau setara Rp3.749 triliun. Jika angka tersebut benar-benar tercapai, maka surplus penerimaan sudah tembus KRW31,5 triliun.
Prediksi pada Juli 2021 tersebut jauh di atas proyeksi awal yang dirilis pemerintah yakni penerimaan pajak sebesar KRW282,7 triliun pada tahun ini.
Sejalan dengan pemulihan ekonomi yang lebih cepat, realisasi penerimaan ternyata tercapai lebih tinggi. Berdasarkan perkiraan terbaru dari National Assembly Budget Office, surplus penerimaan pajak pada tahun 2021 bakal mencapai KRW35,4 triliun.
Sepanjang Januari hingga Juli 2021, tercatat realisasi penerimaan pajak Korea Selatan sudah mencapai KRW223,7 triliun atau tumbuh 33,1% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yakni senilai KRW168 triliun.
Secara umum, penerimaan pajak pada 2021 di Korea Selatan didukung oleh memulihnya pajak korporasi yang pulih cepat seiring dengan pemulihan ekonomi. Tak hanya itu, pajak atas capital gains juga memiliki kontribusi besar berkat tingginya harga saham dan properti. (sap)