ILUSTRASI. Personel Brimob mengawasi lokasi pembakaran pohon ganja siap panen saat operasi pemusnahan ladang ganja oleh Badan Narkotika Nasional RI di Desa Teupin Rusep, Sawang, Kabupaten Aceh Utara, Aceh, Rabu (8/9/2021). ANTARA FOTO/Rahmad/rwa.
LISBON, DDTCNews - Legalisasi ganja dinilai menjadi salah satu opsi yang mungkin diterapkan untuk pengendalian konsumsi psikotropika di tengah masyarakat.
Mantan direktur Badan Kesehatan Portugal Francisco George menilai regulasi atas penjualan ganja akan berdampak positif bagi konsumen. Legalisasi juga diyakini mampu menutup praktik ilegal yang selama ini dimanfaatkan pengedar dan penjual ganja.
"Langkah yang diusulkan baik untuk kesehatan masyarakat dan kesehatan setiap konsumen serta berdampak buruk bagi pengedar," katanya dikutip pada Rabu (29/9/2021).
George menuturkan sudah ada desakan kepada parlemen untuk melakukan legalisasi ganja di Portugal. Sebanyak 60 tokoh kesehatan menandatangani surat terbuka kepada parlemen.
Surat tersebut mengusulkan penyusunan undang-undang baru yang menentukan usia minimum bagi warga Portugal yang diizinkan mengkonsumsi ganja. Beleid tersebut juga mengatur budidaya dan produksi serta kebijakan fiskal untuk ganja.
"Pemerintah perlu membuat pajak khusus [komoditas ganja]," terangnya.
George tidak menampik efek legalisasi akan mengerek konsumsi ganja untuk rekreasi dibandingkan penggunaan untuk kepentingan kesehatan. Namun, hal tersebut masih lebih baik dibandingkan peredaran barang yang dikendalikan oleh kelompok kriminal.
"Dengan uang yang dikumpulkan oleh otoritas pajak atas aktivitas konsumsi ganja, itu bisa disalurkan untuk proyek pencegahan penyalahgunaan dan informasi publik," imbuhnya seperti dilansir heportugalnews.com. (sap)