Ilustrasi. (DDTCNews)
HANOI, DDTCNews—Institut Penelitian Ekonomi dan Kebijakan Vietnam (Vietnam Institute for Economic and Policy Research/VEPR) menyarankan pemerintah memberikan insentif pajak untuk pelaku usaha di tengah pandemi virus Corona.
Direktur VEPR Pham The Anh mengatakan insentif pajak akan membantu pelaku usaha mempertahankan usahanya. Insentif yang bisa diberikan di antaranya bisa berupa diskon atau pemotongan tarif pajak.
"(Insentif pajak) lebih efektif daripada memberikan dukungan langsung atau upaya penyelamatan lainnya," katanya, dikutip Rabu (22/7/2020).
Insentif pajak, lanjut Anh, akan membantu likuiditas pelaku usaha. Menurutnya, kebijakan itu juga bisa dikombinasikan dengan mengurangi biaya sewa tanah, diskon bunga pinjaman, dan penundaan pembayaran PPN.
Dia menambahkan pemerintah harus segera menyelamatkan berbagai sektor usaha untuk memastikan ekonomi Vietnam tetap tumbuh tahun ini. Dalam skenario optimistis, VEPR memproyeksikan ekonomi Vietnam tumbuh hingga 3,8% pada 2020.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi itu akan tercapai jika pandemi virus Corona tidak kembali merebak, dan berbagai kegiatan ekonomi domestik berangsur normal. Pemulihan ekonomi Vietnam juga sangat tergantung aktivitas perdagangan internasional.
Bila dampak pandemi berkelanjutan, berbagai kegiatan ekonomi diprediksi akan semakin melemah. Dengan kondisi ini, VEPR menyiapkan skenario buruk dengan pertumbuhan ekonomi hanya 2,2%.
Lebih lanjut, Anh menambahkan pelemahan pertumbuhan ekonomi itu utamanya dikarenakan aspek konsumsi masyarakat dan kinerja ekspor, yang pada akhirnya semakin menekan sektor usaha manufaktur.
"Dalam skenario ini, banyak negara harus memperpanjang lockdown hingga kuartal keempat, yang tentu saja akan mempengaruhi ekspor Vietnam," ujarnya dikutip dari Nhandan. (rig)