Ilustrasi.
WASHINGTON, DDTCNews—Pemerintah Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk memperpanjang batas waktu pembayaran pajak menjadi 15 Juli dari sebelumnya 15 April 2020 di tengah wabah virus Corona.
Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan wajib pajak orang pribadi maupun badan memiliki tambahan waktu 90 hari untuk memanfaatkan uang pajaknya sebagai tambahan likuiditas terlebih dulu.
“Pembayaran pajak hingga 15 Juli tidak akan dikenai penalti maupun bunga. Meski begitu, wajib pajak tetap harus menyampaikan pemberitahuan pajak dan mengajukan restitusi maksimal 15 April 2020,” kata Mnuchin, Jumat (20/3/2020).
Mnuchin menambahkan perpanjangan waktu pembayaran hanya diberikan kepada wajib pajak orang pribadi dengan tagihan paling besar US$1 juta, sedangkan pada wajib pajak badan maksimum US$10 juta.
Mnuchin menambahkan perpanjangan pembayaran pajak tersebut bisa dinikmati oleh jutaan wajib pajak di seluruh AS. Kebijakan itu menjadi bagian dari upaya Presiden AS Donald Trump menekan dampak pandemi virus Corona terhadap virus Corona.
Mnuchin menyebut penundaan itu akan membebaskan likuiditas hingga US$300 miliar likuiditas pada perekonomian, karena individu maupun bisnis memiliki lebih banyak waktu untuk membayar pajak mereka.
Beban pelaku usaha akan lebih ringan setelah beberapa jenis bisnis kini sepi karena banyak orang memilih tinggal di rumah dan menghabiskan lebih sedikit uang untuk makan di luar, hiburan, dan transportasi.
Sebelumnya, para profesional pajak mendesak Kementerian Keuangan untuk memperpanjang batas waktu penyampaian pajak untuk meringankan beban para wajib pajak.
Institut Akuntan Publik AS (The American Institute of CPAs/AICPA) menyebut kelonggaran waktu pembayaran pajak akan sangat membantu masyarakat yang kesulitan karena virus Corona atau Covid-19.
CEO AICPA Barry Melancon menyebut hampir 60% wajib pajak di AS menggunakan jasa profesional untuk mempersiapkan laporan dan mengajukan restitusi pajak mereka.
“Mustahil bagi wajib pajak dan konsultan pajaknya mempersiapkan pembayaran di situasi seperti ini,” katanya dikutip dari Thehill.com. (rig)