BRUSSELS, DDTCNews - Uni Eropa berencana menerapkan bea masuk terhadap barang impor dari Israel.
Komisi Eropa menyatakan penerapan bea masuk merupakan respons Eropa atas memburuknya krisis di Gaza akibat intervensi militer oleh Israel. Bea masuk diterapkan dengan menangguhkan pasal-pasal perdagangan dalam EU-Israel Association Agreement.
"Rencana ini berlandaskan pada Pasal 2 dan Pasal 79 U-Israel Association Agreement yang menegaskan penghormatan terhadap HAM dan prinsip demokrasi sebagai elemen penting dalam kemitraan kedua pihak," kata Komisioner Perdagangan Uni Eropa Maros Sefcovic, dikutip pada Rabu (24/9/2025).
Bila pasal perdagangan dalam EU-Israel Association Agreement resmi ditangguhkan, barang impor dari Uni Eropa tak lagi dikenai bea masuk dengan tarif preferensial yang lebih rendah dari tarif umum.
"Kami menyesal harus mengambil langkah ini. Namun, kami yakin langkah ini sudah tepat dan proporsional mengingat krisis kemanusiaan di Gaza masih berlangsung," ujar Sefcovic seperti dilansir Tax Notes International.
Penangguhan pasal perdagangan dalam EU-Israel Association Agreement akan berdampak langsung terhadap perekonomian Israel mengingat saat ini Uni Eropa merupakan mitra dagang terbesar bagi Israel.
Pada 2024, kontribusi Uni Eropa terhadap total ekspor Israel mencapai 32% dengan nilai mencapai €15,9 miliar. Barang ekspor Israel ke Uni Eropa antara lain peralatan mesin dan transportasi senilai €7 miliar dan produk kimia senilai €2,9 miliar.
"Kami mengusulkan penangguhan konsesi perdagangan dengan Israel, pemberian sanksi terhadap menteri, serta penangguhan dukungan bilateral terhadap Israel," tutur Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. (rig)