THAILAND

Kejar Kesepakatan Tarif dengan AS, Ini Strategi Thailand

Aurora K. M. Simanjuntak
Jumat, 04 Juli 2025 | 19.30 WIB
Kejar Kesepakatan Tarif dengan AS, Ini Strategi Thailand

Ilustrasi.

BANGKOK, DDTCNews - Tim negosiasi Thailand masih melangsungkan diskusi mengenai tarif impor resiprokal dengan pemerintah Amerika Serikat. Sementara, batas waktu negosiasi jatuh pada 9 Juli 2025.

Kementerian Keuangan menyatakan tim negosiasi sudah bertemu dengan berbagai pimpinan lembaga AS. Namun, diskusi cenderung alot sehingga kedua pihak belum menghasilkan kesepakatan.

"Kami sedang bernegosiasi dan memiliki jadwal yang jelas, tidak seperti mereka [negara lain] yang belum memulai negosiasi [dengan AS] dan justru berisiko kena tarif impor yang lebih tinggi," bunyi pernyataan Kemenkeu, dikutip pada Jumat (4/7/2025).

Berdasarkan pemberitaan internasional, lebih dari 100 negara melakukan perundingan dan menargetkan penurunan tarif impor hingga 10%. Kini, negara mitra dagang AS, termasuk Thailand, terus melakukan negosiasi hingga ada kemajuan positif.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Pichai Chunhavajira juga menyebut diskusi dengan AS memasuki fase kritis mengingat sudah mendekati tenggat waktu. Pemerintah pun menargetkan kesepakatan mengenai tarif dengan AS bisa rampung pada 8 Juli 2025.

Pichai menjelaskan strategi utama negosiasi yakni memprioritaskan kepentingan Thailand, sambil mempertimbangkan keterbatasan AS. Tujuannya satu, untuk mencapai win-win solution.

Dia menerangkan tim negosiasi telah menawarkan perbaikan di berbagai aspek kepada AS. Mulai dari kebijakan perpajakan, hambatan nontarif seperti regulasi, dan hambatan perdagangan. Semua penawaran tersebut bertujuan untuk memikat AS.

"Ini memberikan peluang berharga bagi Thailand untuk meninjau dan memperbaiki regulasinya sehingga meningkatkan kemudahan impor dan ekspor," katanya.

Menurut Pichai, semua negara memiliki tujuan yang sama ketika bernegosiasi dengan AS, yakni membidik tarif yang lebih rendah. Dia pun berpikir jangan sampai Thailand terkena tarif impor lebih besar ketimbang negara lain. Adapun sebelumnya, AS berencana mengenakan tarif sebesar 36% atas produk yang diimpor dari Thailand.

Negara Asean yang berhasil mengegolkan kesepakatan dengan AS adalah Vietnam. Keduanya menyepakati importasi barang-barang buatan Vietnam yang masuk ke pasar AS dikenakan tarif sebesar 20%, lebih rendah dari rencana tarif sebesar 46%. (dik)

Editor : Dian Kurniati
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Ingin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkini?Ikuti DDTCNews WhatsApp Channel & dapatkan berita pilihan di genggaman Anda.
Ikuti sekarang
News Whatsapp Channel
Bagikan:
user-comment-photo-profile
user-comment-photo-profile
sulaiman danang
baru saja
https://properthy.com/filedata/public/pageimg/?loc=BATARATOTO https://properthy.com/filedata/public/pageimg/?loc=BATARAVIP https://properthy.com/filedata/public/pageimg/?loc=OSCUROBET https://properthy.com/filedata/public/pageimg/?loc=MAMBOSLOT https://properthy.com/filedata/public/pageimg/?loc=RAMENTOTO https://properthy.com/filedata/public/pageimg/?loc=AAASLOT https://properthy.com/filedata/public/pageimg/?loc=HOKAGE77 https://properthy.com/filedata/public/pageimg/?loc=EXO123 https://properthy.com/filedata/public/pageimg/?loc=JUDAY99 https://properthy.com/filedata/public/pageimg/?loc=LAGUNABET https://properthy.com/filedata/public/pageimg/?loc=LAGUNASLOT https://properthy.com/filedata/public/pageimg/?loc=LAGUNATOTO https://properthy.com/filedata/public/pageimg/?loc=SUAKATOTO https://properthy.com/filedata/public/pageimg/?loc=BARUNATOTO https://properthy.com/filedata/public/pageimg/?loc=BONTOTO https://properthy.com/filedata/public/pageimg/?loc=PANDAWA168