Perdana Menteri Kamboja Hun Sen dalam KTT Asean.
PHNOM PENH, DDTCNews - Perdana Menteri Kamboja Hun Sen mengumumkan pengunduran dirinya setelah menduduki posisi selama 38 tahun.
Hun Sen mengatakan akan menyerahkan jabatannya kepada putra sulungnya Hun Manet. Hun Manet bakal diangkat menjadi perdana menteri pada 10 Agustus 2023.
"Saya ingin meminta pengertian masyarakat saat saya mengumumkan tidak akan melanjutkan sebagai perdana menteri," katanya dikutip dari bbc.com, pada Kamis (27/7/2023).
Hun Sen memutuskan mengundurkan diri dari posisi perdana menteri, tetapi tetap mempertahankan kepemimpinan pada Partai Rakyat Kamboja. Pengumuman Hun Sen ini pun disampaikan selang 3 hari partainya kembali memenangkan semua kursi pada pemilu.
Sejak menjabat sebagai perdana menteri pada 1985, Hun Sen telah membuat berbagai kebijakan soal pajak. Yang terbaru sekaligus monumental adalah pengesahan UU Perpajakan yang baru.
Raja Norodom Sihamoni menandatangani Royal UU Perpajakan ini pada 22 Mei 2023 untuk menggantikan edisi sebelumnya. Proses kilat yakni disetujui kabinet pada 31 Maret 2023, dilanjutkan persetujuan parlemen dan senat masing-masing pada 19 April dan 2 Mei 2023.
UU Perpajakan ini terdiri atas 20 bab dan 255 pasal yang akan memodernisasi kebijakan pajak Kamboja agar sejalan dengan standar internasional, mendorong efektivitas dan transparansi penagihan, serta menarik investasi. UU Perpajakan ini menjadi bagian dari reformasi pemerintah untuk mendukung Kamboja menjadi negara maju pada 2050.
Selain itu, Hun Sen juga mulai mengenakan pajak pertambahan nilai (PPN) pada perdagangan melalui sistem elektronik (PMSE), serta membebaskan beberapa aset dari pajak capital gain. Adapun saat pandemi Covid-19, dia juga mengucurkan sejumlah insentif pajak untuk masyarakat serta sektor usaha yang terdampak.