WELLINGTON, DDTCNews – Kamar Dagang dan Pusat Bisnis (Chambers of Commerce and Business Central/CCBC) regional Wellington mengatakan pengusaha di Selandia Baru menentang penerapan capital gains tax (CGT). Hanya sekitar 18,6% pengusaha yang mendukung penerapan CGT.
Survei CCBC dilakukan pada Maret lalu dengan 675 responden. Survei itu mempertanyakan tanggapan para pengusaha terkait persetujuan penerapan CGT, tanggapan terkait CGT akan memperbaiki atau memperburuk dunia usaha dan beberapa pertanyaan lainnya.
Kepala Eksekutif CCBC John Milford mengatakan hasil survei menunjukkan pandangan kuat dari bisnis yang menentang penerapan CGT. Penentangan ini didukung oleh asumsi anggota CCBC yang menilai CGT hanya akan menjadi disinsentif pengusaha dalam memulai usaha baru atau melakukan pengembangan.
“Semua bukti telah membuktikan CGT akan berjalan kontra produktif di banyak bidang. Bisnis Selandia Baru sudah menerapkan pajak tertinggi di OECD, sedangkan usulan CGT dan biaya kepatuhannya akan menjadi pajak berganda pada bisnis serta mempengaruhi ekonomi dan orang-orang di dalamnya,” tuturnya seperti dikutip pada Selasa (16/4/2019).
Menurutnya, The Tax Working Group tidak menghitung biaya penerapan CGT. Namun, pengusaha telah memprediksi biaya kepatuhan indikatif selama 5 tahun mencapai US$1,8 miliar dan administrasi pajak US$210 juta, dengan biaya kerugian US$1,5 miliar—US$4,2 miliar.
CCBC menilai pemajakan berganda pada dunia bisnis melalui skema pajak tersebut hanya akan mendorong miliar dolar investasi lari ke luar negeri. Investor pun diprediksi tidak akan betah dengan penerapan CGT.
“Industri dengan pertumbuhan yang tinggi dan vital seperti teknologi dan industri primer lainnya akan sangat terpukul dengan kebijakan itu. Karena CGT menarik modal intelektual dan finansial di sektor teknologi sembari melepaskan miliaran dolar dari industri primer,” paparnya.
Lebih lanjut Milford menjelaskan pengusaha butuh ekonomi produktif untuk kepentingan seluruh warga Selandia Baru. Untuk itu, investasi dalam pertumbuhan, produktivitas, diversifikasi, dan inovasi sangat berperan penting dalam mengejar perekonomian yang lebih produktif.