CANBERRA, DDTCNews – Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull melemparkan janji manis jelang pemilu federal pada tahun 2019. Rencananya akan ada pemotongan tarif pajak penghasilan khusus bagi wajib pajak pribadi. Selain potongan untuk pajak perorangan, dia juga menjanjikan pemotongan pajak perusahaan. Besarannya berkisar di angka 25% untuk semua bisnis di Negeri Kangguru.
"Berapa banyak yang bisa kita lakukan dan kapan kita melakukannya akan tergantung pada keadaan anggaran. Tapi kita memiliki kemampuan untuk melakukannya," katanya dilansir news.com.au, Minggu (3/12).
Pemimpin Partai Liberal ini mengatakan ada tujuan yang hendak dicapai dalam rencana pemotongan pajak ini. Salah satunya, untuk menjaga ekonomi Australia kompetitif di arena internasional.
"Tujuan untuk mengurangi tingkat pajak perusahaan Australia dari 30% adalah untuk menjaga agar ekonomi tetap kompetitif dan untuk menyimpan lebih banyak uang di kantong pekerja Australia," beber Turnbull.
Namun, rencana tersebut mendapat sentimen negatif dari oposisi parlemen Australia. Politikus Partai Buruh Chris Bowen mengatakan rencana kebijakan itu tidak berarti bagi masyarakat Australia.
Menurutnya, dibawah kendali Turnbull sebetulnya masyarakat sudah dikenakan kenaikan tarif untuk sistem pelayanan kesehatan/Medicare Levy. Setidaknya ada kenaikan setoran pajak sebesar $44 miliar dari pos layanan kesehatan nasional tersebut.
"Pada saat pertumbuhan upah pekerja berada pada titik terendah, Semua yang dilakukan oleh pemerintahan Turnbull tidak lain membuat hidup semakin sulit bagi pekerja tingkat menengah ke bawah," tutup Bowen.
Sejauh ini, parlemen Australia telah sepakat untuk memotong pajak untuk kalangan bisnis yang nilainya mencapai angka $50 juta. Pemerintah setidaknya sudah berkomitmen untuk memberikan pemotongan tarif pajak perusahaan hingga satu dekade ke depan. (Amu)