NEW DELHI, DDTCNews – Pemerintah India telah menyetujui kenaikan pajak atas mobil mewah, mobil besar dan sports utility vehicles (SUV). Kenaikan pajak tersebut merupakan bagian dari skema pajak barang dan jasa (Goods and Services Tax/GST) yang diluncurkan bulan lalu.
Menteri Keuangan Arun Jaitley mengatakan mobil besar dengan kapasitas mesin lebih besar dari 1.500 cc dan SUV dengan panjang lebih dari 4 meter dan kapasitas mesin yang lebih besar dari 1.500 cc akan dikenakan tarif pajak sebesar 25%, dari sebelumnya 15%.
“Pemerintah telah menyetujui aturan hukumnya. Oleh karenanya, pelaksanaan kenaikan pajak hanya tinggal menentukan waktu penetapannya saja,” pungkasnya, Rabu (30/8).
Beberapa jenis mobil mewah yang akan terkena dampak kenaikan pajak ini yaitu Mercedes-Benz, BMW Group, Audi, Volvo dan Jaguar Land Rover.
Jaitley mengatakan langkah ini diambil dengan maksud untuk memulihkan pendapatan pajak dari industri otomotif yang saat ini tengah menurun akibat penurunan harga dari beberapa jenis mobil lainnya lantaran diberlakukannya reformasi pajak GST.
Sementara itu, dilansir dalam timesofindia.com, para produsen mobil mewah dan SUV mengkritik rencana Dewan GST untuk menaikkan tarif pajak. Managing Director Mercedes-Benz India Pvt. Ltd. Roland Folger mengatakan langkah tersebut akan menyebabkan pengurangan produksi mobil mewah dan sebagian pekerja akan kehilangan pekerjaannya.
“Kebijakan kenaikan pajak mobil ini sangat mengejutkan dan terkesan terburu-buru. Jika kenaikan pajak ini diterapkan maka harga-harga dari mobil mewah, SUV dan mobil besar akan naik sekitar 5% dari harga sebelumnya. Ini akan berdampak pada penurunan daya beli masyarakat terhadap mobil-mobil mewah,” tuturnya.