Ilustrasi. Pekerja menaikkan material pasir timbunan ke atas truk. ANTARA FOTO/Basri Marzuki/rwa.
AMLAPURA, DDTCNews - Pandemi Covid-19 membuat pungutan pajak mineral bukan logam dan batuan (MBLB) menjadi tumpuan penerimaan bagi Pemerintah Kabupaten Karangasem, Bali.
Kepala Badan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) I Wayan Ardika mengatakan pihaknya tengah meningkatkan pengawasan pajak galian C. Proses bisnis tersebut dilakukan untuk menekan potensi kebocoran dan mengoptimalkan penerimaan pajak.
"Kami ingin melihat ke bawah, di mana letak kebocorannya," katanya dikutip pada Senin (27/9/2021).
Wayan menjelaskan pengawasan yang dilakukan mulai dari pemetaan masalah yang menjadi kendala optimalisasi penerimaan pajak galian C. Salah satu aspek yang menjadi sasaran adalah pengawasan terhadap petugas penjaga portal pada wilayah kerja penggalian.
Menurutnya, BKPAD menggunakan pendekatan persuasif agar petugas di lapangan melakukan pengawasan berdasarkan aturan. Sehingga penerimaan pajak ke kas daerah menjadi optimal. Dia menyatakan salah satu potensi kebocoran karena minimnya pengawasan pada pos pemeriksaan di setiap wilayah kerja.
"Kalau memang pendekatan secara persuasif tidak bisa, saya tak segan-segan untuk memberhentikan mereka," terangnya.
Wayan menambahkan upaya pembenahan internal pada proses bisnis pengawasan juga dibarengi dengan komunikasi kepada pengusaha. Menurutnya, kepatuhan pajak harus dimiliki oleh pengusaha sebagai cara mengoptimalkan penerimaan pada kondisi pandemi seperti saat ini.
Dia menargetkan pengawasan pajak galian C bisa mencapai 1.800 truk per hari. Hal tersebut bisa dilakukan dengan kerja sama dengan pelaku usaha dan proses pengawasan lapangan yang makin meningkat.
"Kami juga sudah kumpulkan para pengusaha untuk duduk bersama, karena bagaimanapun juga, dalam kondisi ini galian C menjadi satu-satunya andalan Karangasem," imbuhnya seperti dilansir Radar Bali. (sap)