Ilustrasi.
PRAYA, DDTCNews – Pemkab Lombok Tengah akan memasang alat pajak pintar sebagai salah satu upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan pendapatan asli daerah, terutama dari usaha restoran dan penginapan.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Lombok Tengah Lalu Karyawan mengatakan alat pajak pintar dapat memberikan berbagai informasi mulai dari jumlah pajak yang disetor, jumlah tamu yang berkunjung, lama menginap, hingga jumlah pembayaran.
“Nanti, tinggal mengontrol dari kantor saja. Karena alat itu terpasang di satu aplikasi yang dimiliki pemilik pelaku usaha. Kemudian terkoneksi dengan Bapenda sehingga mereka tidak bisa memainkan data,” katanya, dikutip Jumat (9/4/2021).
Lalu menambahkan pemasangan alat pajak pintar tersebut bertujuan untuk menertibkan penerimaan pajak dan restribusi. Dalam mengaplikasikan alat tersebut, Bapenda akan menggandeng Bank NTB Syariah.
“Sebagai percontohan, kita sudah pasang di delapan hotel di antaranya seperti Novotel Resort, Hotel Astari dan Hotel Jevana. Nanti, secara bergiliran akan dipasang di tempat lain juga,” tutur Lalu seperti dilansir lombokpost.jawapos.com.
Dia berharap pemasangan alat pajak pintar tersebut dapat membuat kinerja PAD tahun ini menjadi lebih maksimal ketimbang tahun lalu yang merosot total lantaran tertekan akibat dampak pandemi Covid-19.
Tahun ini, lanjutnya, pemkab berharap ada pemulihan dan perbaikan. Jika tidak, belanja APBD akan terganggu dan dikhawatirkan berdampak terhadap program kerja pemkab yang telah direncanakan, baik fisik maupun nonfisik.
Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Lombok Tengah Samsul meyakini pariwisata akan segera pulih. Dia berharap program vaksinasi bisa dipercepat dan dilanjutkan dengan upaya percepatan pemulihan pariwisata.
“Covid-19 ini benar-benar membuat pariwisata terpuruk total. Saya harap seluruh elemen masyarakat mau divaksin dan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan karena satu-satunya cara mengakhiri bencana nonalam tersebut,” ujarnya. (rig)