Ilustrasi.
PALOPO, DDTCNews—Pendapatan asli daerah di Kota Palopo, Sulawesi Selatan mulai terdampak dengan adanya pandemi Corona. Penerimaan dari pajak daerah mengalami penurunan tajam pada Maret 2020.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) kota Palopo Abdul Waris mengatakan geliat ekonomi Palopo mulai menurun. Imbasnya, setoran pajak daerah tergerus cukup signifikan hingga saat ini
“Rata-rata ada penurunan sekitar 50% dari sektor pajak daerah,” katanya Jumat (3/4/2020).
Abdul menyatakan penurunan paling terasa terjadi pada penerimaan pajak hotel dan restoran. Menurutnya, pembatasan mobilitas warga membuat omset usaha hotel dan restoran menjadi jeblok mulai bulan lalu.
Setoran pajak hotel dan restoran sendiri merupakan andalan Pemkot dalam menggenjot PAD. Kondisi tersebut juga membuat Pemkot harus pasrah mengingat aktivitas masyarakat di luar rumah memang perlu untuk dikurangi.
Abdul mengaku penerimaan pajak hotel dan restoran pajak Maret 2020 berkisar di angka Rp300 juta. Hal ini jauh dari realisasi bulan sebelumnya yang berhasil diraup Pemkot sebesar Rp600 juta.
“Penurunan ini hampir semua sektor. Perekonomian di kota Palopo ikut terdampak dengan adanya surat edaran Wali Kota dan pembatasan sosial. Kami tentu berharap kesehatan warga tetap terjaga,” jelas Abdul.
Dia mengaku masyarakat relatif patuh atas imbauan Pemkot untuk menjalankan segala aktivitas dari rumah. Namun demikian, kegiatan ekonomi di Palopo tak sepenuhnya terhenti dengan adanya pandemi ini.
Berbelanja dan memesan makanan di restoran masih terus meningkat. Langkah ini akan menjadi solusi jangka pendek agar roda ekonomi tetap berjalan, tanpa harus mengorbankan kesehatan masyarakat.
“Kami tentu waswas jika Corona ini berlangsung lama karena semua lini tergerus. Kami di Bapenda sedang mencari solusi terbaik agar PAD Palopo tetap terjaga, dan dampak inflasi bisa diminimalisir,” tutur Abdul dilansir Koran Seruya. (rig)