KABUPATEN JEMBER

Genjot PAD, Daerah Ini Pilih Kolaborasi ketimbang Naikkan PBB-P2

Nora Galuh Candra Asmarani
Kamis, 28 Agustus 2025 | 14.30 WIB
Genjot PAD, Daerah Ini Pilih Kolaborasi ketimbang Naikkan PBB-P2
<p>Ilustrasi.</p>

JEMBER, DDTCNews – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, Jawa Timur, menargetkan pendapatan asli daerah (PAD) bisa segera menembus Rp1 triliun.

Meski potensi PAD Jember saat ini baru sekitar Rp700 miliar, Bupati Jember Muhammad Fawait optimistis PAD di daerahnya bisa mencapai Rp1 triliun pada akhir 2025 atau paling lambat pada 2026.

“Hal ini sejalan dengan arahan presiden bahwa daerah harus memiliki kemandirian fiskal,” ujarnya, dikutip pada Kamis (27/8/2025).

Meski memasang target besar, pria yang akrab disapa Gus Fawait ini menegaskan tidak ada rencana menaikkan tarif pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2). Alih-alih menaikkan tarif PBB-P2, dia lebih memilih pendekatan kolaboratif dengan berbagai pihak.

Menurutnya, strategi untuk berkolaborasi tersebut lebih realistis mengingat Jember masih menghadapi tantangan besar. Tantangan yang dimaksud adalah tingginya angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Jember.

“Dalam mencapai target PAD Rp1 triliun, saya membuka diri untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Kanwil DJP Jawa Timur III. Saya siap menjembatani DJP dengan wajib pajak, pengusaha, dan tokoh agama agar Kabupaten Jember bisa keluar dari permasalahan ini,” tandasnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Kanwil DJP Jawa Timur III Untung Supardi menyambut baik kolaborasi dengan pemerintah daerah. Dia menekankan pajak pusat dan pajak daerah merupakan satu kesatuan fiskal yang dapat dioptimalkan bersama.

“Atas nama Kemenkeu Satu, mari kita lihat apa yang bisa kita kolaborasikan. Contoh sederhana, kami bisa membantu pemerintah daerah dalam melakukan penilaian pasar. Penyesuaian dari hasil penilaian dapat ditawarkan kepada pihak ketiga agar dapat menambah PAD tanpa memberatkan masyarakat,” tegas Untung. (dik)

Editor : Dian Kurniati
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Ingin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkini?Ikuti DDTCNews WhatsApp Channel & dapatkan berita pilihan di genggaman Anda.
Ikuti sekarang
News Whatsapp Channel
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.