KANADA

Beban Pajak Perbankan Diperbesar, Akademisi: Bumerang bagi Ekonomi

Muhamad Wildan | Rabu, 01 September 2021 | 16:00 WIB
Beban Pajak Perbankan Diperbesar, Akademisi: Bumerang bagi Ekonomi

Perdana Menteri Liberal Kanada Justin Trudeau melambaikan tangannya saat tur kampanye pemilihan di Nobleton, Ontario, Kanada, Jumat (27/8/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Osorio/WSJ/cfo

OTTAWA, DDTCNews - Rencana Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau untuk mengenakan pajak lebih besar terhadap sektor perbankan dan asuransi dinilai akan menjadi bumerang bagi perekonomian Kanada.

Profesor dari Concordia University Anthony Noce mengatakan kenaikan tarif pajak korporasi bagi sektor perbankan dan asuransi akan berpotensi membebani konsumen, investor, dan usaha kecil serta tidak akan menghasilkan tambahan penerimaan pajak yang signifikan.

"Perbankan dan asuransi kemungkinan besar akan membebankan tambahan pajak tersebut kepada konsumen. Dengan demikian, biaya jasa keuangan yang ditanggung konsumen menjadi makin besar," katanya seperti dilansir globalnews.ca, Rabu (1/9/2021).

Baca Juga:
Danai Belanja Militer Ukraina, Uni Eropa Pajaki Laba dari Aset Rusia

Menurut Noce, meningkatnya tarif pajak sektor perbankan kemungkinan besar akan meningkatkan bunga pinjaman dan menurunkan bunga deposito. Hal tersebut pada gilirannya akan membebani usaha kecil dan menengah.

Tak hanya membebani usaha kecil dan menengah, sambungnya, kenaikan tarif pajak atas industri perbankan juga bakal membuat harga rumah makin meningkat dan makin tidak terjangkau bagi calon pembeli.

Dengan adanya kenaikan tarif pajak, bank kemungkinan besar akan membebankan tambahan pajak tersebut kepada debitur dengan meningkatkan suku bunga kredit pembiayaan perumahan dan mengenakan biaya-biaya lainnya.

Baca Juga:
Dukung Negara Tetangga Terapkan Pajak Karbon, ADB Beri Masukan

Trudeau sebelumnya sempat menyatakan akan meningkatkan tarif pajak korporasi dari 15% menjadi 18% khusus atas perusahan perbankan dan asuransi yang meraup penghasilan di atas US$1 miliar atau setara dengan Rp11,45 triliun.

Dia memperkirakan potensi tambahan penerimaan pajak berkat kenaikan tarif tersebut bisa mencapai US$2,5 miliar per tahun untuk 4 tahun ke depan. Bila partainya terpilih kembali sebagai petahana, tarif pajak baru akan berlaku pada tahun fiskal 2022-2023.

Sebagai informasi, pemilu di Kanada akan diselenggarakan pada 20 September 2021. Hingga saat ini, popularitas partai petahana yaitu Partai Liberal dipandang masih sedikit lebih unggul dibandingkan dengan Partai Konservatif. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Minggu, 12 Mei 2024 | 08:00 WIB PERMENKOP UKM 8/2023

Ini 4 Tingkat Klasifikasi Usaha Koperasi Simpan Pinjam

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:30 WIB KEPATUHAN PAJAK

Dafnom WP yang Diterbitkan Surat Imbauan Soal Angsuran Pajak

Sabtu, 11 Mei 2024 | 15:45 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN DAN CUKAI

Wamenkeu: Bea Cukai Tidak Kejar Penerimaan dari Barang Kiriman

Sabtu, 11 Mei 2024 | 12:30 WIB KOMITE PENGAWAS PERPAJAKAN

RI Punya Komite Pengawas Perpajakan, Apa Tugas dan Fungsinya?

Sabtu, 11 Mei 2024 | 12:00 WIB KABUPATEN BANGKA SELATAN

Pemkab Bangka Selatan Tetapkan Tarif 9 Jenis Pajak Daerah

Sabtu, 11 Mei 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Rangkaian Penagihan Jika Utang Pajak Tak Dilunasi Lewat Jatuh Tempo

Sabtu, 11 Mei 2024 | 10:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Kriteria Barang yang Kena Pajak Dalam Rangka Impor, Begini Detailnya